Buol, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, menggelar operasi pasar dan monitoring harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram untuk memastikan kelancaran distribusi bahan bakar tersebut.
"Ini salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka menjaga kestabilan pasokan dan harga LPG, sehingga melaksanakan operasi pasar serta monitoring harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan-pangkalan," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Suondo D Sanua di Biau, Sulteng, Selasa.
Ia meminta semua agen dan pangkalan untuk mematuhi kebijakan dengan menjual LPG sesuai dengan HET yang sudah ditetapkan.
"Kami mengimbau agen dan pangkalan untuk aktif memantau stok dan segera melaporkan kondisi pasokan setiap pagi dan sore," ucapnya.
Ia mengemukakan pihaknya akan untuk terus memastikan distribusi LPG 3 kilogram tetap lancar dengan rutin melakukan operasi pasar selama Ramadhan.
"Tentunya, pemerintah daerah melakukan sosialisasi terkait HET terbaru untuk LPG 3 kilogram di pangkalan," sebutnya.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Buol Nomor: 188.04/58.9/Bagian Ekonomi dan SDA Tahun 2021, harga eceran tertinggi LPG 3 kilogram ditetapkan sebesar Rp26.800 per tabung.
"Harapannya agar harga tersebut diikuti oleh semua pangkalan dan pengecer sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Menurut dia, saat ini HET LPG 3 kilogram mengalami penyesuaian harga yang tercantum dalam surat keputusan Bupati Buol tersebut.
"Keputusan bupati itu mengatur harga di tingkat pangkalan dengan harga jual di titik serah subpenyalur atau pangkalan sebesar Rp26.600 per tabung dan bukan harga Rp35.000 sebagaimana kesepakatan sebelumnya di tingkat pangkalan," katanya.
Suondo mengajak masyarakat dapat membeli LPG 3 kilogram langsung di subpenyalur atau pangkalan.
"Jumlah pangkalan aktif di Kabupaten Buol sebanyak 233 tempat," ucap dia.
Ia pun mengingatkan semua agen dapat mengarahkan pangkalan, sehingga lebih mengutamakan pelayanan pembelian langsung bagi masyarakat yang berada di wilayah masing-masing.