Desa Tiwaa jadi contoh desa harmonis beragama di Kabupaten Morut

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm

Desa Tiwaa  jadi contoh desa harmonis beragama di Kabupaten Morut

Wakil Bupati Morut H. Djira K memberikan arahan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Desa Tiwaa, Sabtu malam (19/2). ANTARA/Media Center Pemkab Morut

Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) memuji Desa Tiwaa di Kecamatan Mori Atas yang berhasil menjadi contoh sebagai desa harmonis beragama dan keberagaman di kabupaten itu.

Wakil Bupati Morut H Djira K menyatakan warga yang tinggal di Desa Tiwaa dapat hidup rukun dan harmonis, meski berbeda agama, etnis maupun budaya.

"Seperti kita tahu bersama, desa ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso. Penduduknya juga dari berbagai daerah. Namun, alhamdulilah sampai saat ini penduduk desa ini tetap hidup rukun dan tanpa masalah serius," katanya di Morowali Utara, Minggu.

Oleh sebab itu, ia mengajak warga di desa lainnya di Morut agar dapat mencontoh warga Desa Tiwaa dalam kehidupan bermasyarakat, utamanya dalam kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat yang menganut berbagai agama.

"Desa ini sebagai gambaran. Daerah kita Kabupaten Morowali Utara terdiri dari berbagai macam perbedaan, baik suku, status sosial, agama berbeda keyakinan dan sebagainya. Perbedaan itu kita pelihara, kita jalani, kita nikmati sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Ia menerangkan capaian-capaian yang diraih oleh warga Desa Tiwaa juga selaras dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Morut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai visi misi yakni mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera (SCS).

Visi misi tersebut telah diwujudkan lewat berbagai program yang telah dilakukan, antara lain program pendidikan gratis. Tahun ini, peserta didik mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat sudah tidak ada lagi diwajibkan membayar uang iuran komite karena ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Morut.

"Kemudian semua masyarakat sudah kami lindungi dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," terangnya.

Kemudian, kata Djira, pada tahun ini juga seluruh mahasiswa asal Morut yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi telah diberikan biaya uang kuliah sebesar Rp2 juta setiap mahasiswa.

"Pada tahun ini juga berkat dukungan dari pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morut akan diberikan bantuan modal usaha Rp300 juta per desa dengan rincian Rp100 juta untuk kelompok perempuan, Rp100 juta untuk kelompok anak muda dan Rp100 juta untuk kelompok pertanian atau perikanan," katanya.