Sebanyak 8.000 lebih warga miskin Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah ikut menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) kerja sama antara pemerintah setempat dengan BPJS Kesehatan.
"Program Jamkesda dimulai tahun 2022 disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah setempat," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Parigi Husna di Parigi Moutong, Minggu.
Ia mengemukakan dalam kerja sama kepesertaan program tersebut Pemkab Parigi Moutong menggelontorkan anggaran kurang lebih Rp4,99 miliar menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Sebelumnya pemerintah setempat mengusulkan kurang lebih 16 ribu warga miskin, namun di satu sisi kemampuan keuangan daerah tidak memungkinkan membiayai jumlah tersebut, sehingga diputuskan delapan ribu jiwa diikutkan dalam program tersebut.
"Idealnya, untuk melayani masyarakat yang belum masuk di kepesertaan Jamkesda atau di luar dari kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemerintah setempat harus menyiapkan anggaran kurang lebih Rp42 miliar," ujar Husna.
Pelayanan program jaminan kesehatan oleh Pemkab Parigi Moutong yakni pelayanan rawat jalan di puskesmas, pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan di rumah sakit setempat, pelayanan rawat inap di puskesmas dan rawat inap di kelas tiga rumah sakit.
Selain Program Jamkesda, ada juga penerima bantuan iuran jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk fakir miskin, orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
"Ada solusi lain warga yang belum masuk dalam kepesertaan, salah satunya KIS lewat Kementerian Sosial. Di daerah, Dinas Sosial saat ini sedang memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk program jaminan kesehatan nasional," tutur Husna.
Merujuk data BPS, jumlah warga Parigi Moutong yang masuk dalam kategori prasejahtera sebanyak 78.760 jiwa atau angka kemiskinan di kabupaten tersebut sekitar 15,85 persen.
