Jakarta (ANTARA) - Pendapatan iklan aplikasi berbagi video TikTok kemungkinan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022, menjadi lebih dari 11 miliar dolar AS atau sekitar Rp158 triliun.
Angka tersebut melebih penjualan gabungan dari saingannya, Twitter dan Snap, menurut perusahaan riset Insider Intelligence, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa.
Twitter dan Snapchat masing-masing diharapkan menghasilkan 5,58 miliar dolar AS atau Rp80 triliun dan 4,86 miliar AS atau Rp69 triliun dari pendapatan iklan untuk tahun 2022. Nilai gabungan kedua aplikasi masih kurang dari yang diproyeksikan untuk TikTok.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, merupakan salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif.
"Basis pengguna TikTok telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, dan jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk aplikasi itu luar biasa," kata Debra Aho Williamson, analis di Insider Intelligence.
Hampir lebih dari setengah dari pendapatan iklan TikTok tahun ini diharapkan datang dari Amerika Serikat, meskipun ada kekhawatiran peraturan atas data pengguna dari AS yang diteruskan ke China, demikian Reuters dikutip pada Selasa.
Berita Terkait
Sekda Donggala minta SKPD pedomani Permendagri guna susun APBD-2025
Kamis, 14 November 2024 17:57 Wib
PAD Kabupaten Buol di APBD 2025 mencapai Rp74,8 miliar
Selasa, 5 November 2024 13:53 Wib
Anggota DPRD Provinsi Sulteng diberikan pemahaman penyusunan pokok pikiran
Selasa, 29 Oktober 2024 22:12 Wib
Sulteng harap bangsal hortikultura tingkat pendapatan petani di Tolitoli
Selasa, 22 Oktober 2024 0:08 Wib
Buol tingkatkan PAD untuk pembiayaan pembangunan daerah
Jumat, 18 Oktober 2024 20:33 Wib
Pendapatan Asli Daerah Sulteng naik jadi Rp2,2 triliun
Rabu, 18 September 2024 16:54 Wib
Industri hijau sebagai jalan keluar dari jebakan pendapatan menengah
Selasa, 10 September 2024 9:32 Wib
DJPb-Sulteng sebut kinerja APBN triwulan II 2024 tumbuh positif
Selasa, 27 Agustus 2024 14:40 Wib