Palu (ANTARA) -
Pemprov Sulteng: Kesuksesan program IP400 butuh gotong royong petani
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan salah satu kesuksesan program Indeks Pertanaman 400 (IP400) butuh gotong royong petani mulai dari proses menggarap, menanam hingga panen.
"Program ini bukan semata-mata tugas pemerintah, tetapi ada kolaborasi dengan petani yang dibangun dengan mengedepankan kearifan lokal gotong royong," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah Nelson Metubun yang dihubungi di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan, IP400 merupakan program prioritas Kementerian Pertanian dengan mendorong petani lebih meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan.
Yang mana, dalam siklus tanam dan panen dilakukan empat kali dalam setahun sebagai upaya meningkatkan produksi pangan daerah dan nasional karena akhir-akhir ini banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian.
Ia memaparkan, dalam rangka mendukung program IP400 Sulteng memiliki luas lahan sawah kurang lebih 140.100 hektare yang diupayakan secara merata dapat mengadopsi IP400.
"Dalam memaksimalkan program IP400, Pemprov Sulteng telah menetapkan sasaran uji coba program ini di lima kabupaten dengan total kesiapan lahan 8.707 hektare," papar Nelson.
Secara spesifik alokasi lahan untuk uji coba di lima kabupaten, katanya, yakni Kabupaten Banggai seluas 1.807 hektare, Donggala 500 hektare, Parigi Moutong 5.500 hektare, Sigi 500 hektare dan Kabupaten Tolitoli 500 hektare.
Dikemukakannya, berkaitan dengan program IP400, Pemprov Sulteng telah memetakan alokasi bantuan benih padi Inbrida kepada masing-masing daerah, yang mana 60 persen diantaranya diberikan kepada Kabupaten Parigi Moutong untuk kebutuhan 6.000 hektare sawah dari total bantuan benih seluas 10.000 hektare di provinsi tersebut.
Karena, kabupaten itu memiliki lahan sawah terluas di Sulteng mencapai 32.600 hektare (23,27 persen) dari total luas lahan di provinsi tersebut 140.100 hektare.
"Kami berharap kabupaten program IP400 memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani, dan lewat program ini juga petani dituntut lebih berinovasi," demikian Nelson.