Morowali, Sulteng (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, berupaya memaksimalkan peningkatan harmonisasi sosial warga sekitar tambang lewat pembinaan aspek sosial, budaya dan keagamaan.
"Iya, pembinaan masyarakat sekitar wilayah tambah menjadi satu sasaran pembinaan untuk peningkatan kualitas harmonisasi," ucap Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi, di Morowali, Rabu.
UIN Datokarama Palu, kata Prof Sagaf Pettalongi, menjadi warga sekitar tambang milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali sebagai satu komponen sasaran pembinaan.
Untuk optimalisasi pembinaan itu, ujar Prof Sagaf, UIN Palu saat ini sedang menggagas kerja sama dengan PT IMIP dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, sehingga pembinaan dapat berlangsung dengan baik.
UIN Palu dipimpin oleh Rektor Prof Sagaf Pettalongi telah bersilaturahmi dengan unsur pimpinan PT IMIP di Bahodopi, pada Rabu (15/6). Dalam pertemuan itu, UIN Palu mengutarakan konsep dan ruang lingkup kerja sama pembinaan masyarakat pada aspek sosial, budaya dan keagamaan.
"Sebelum ke IMIP, kami telah bertemu dengan Bupati Morowali dan mendapat dukungan bahkan telah menandatangani nota kesepahaman," ujarnya.
Rektor mengatakan Kabupaten Morowali termasuk Bahodopi menjadi satu sasaran investasi sektor energi sumber daya mineral khususnya nikel, dan perkebunan sawit.
Potensi itu kemudian berdampak langsung pada tingginya permintaan tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja di Morowali.
"Maka pembinaan aspek sosial lewat pendekatan agama dan kultural penting dilakukan, untuk mencegah disharmonisasi masyarakat," ungkapnya.
"Agar kesatuan dan keutuhan masyarakat, serta keamanan dan ketertiban tetap terjaga dengan baik," ujarnya.
Hal itu, ia menambahkan, dilakukan harus dengan membangun kerja sama multi pihak yang meliputi pemerintah, pihak swasta dan lainnya.