Pemkab Morowali Utara hapus pungutan komite sekolah di SD dan SMP

id Sulteng,sandi,palu,luhut,ppkm,minyak goreng,morut

Pemkab Morowali Utara hapus pungutan komite sekolah  di SD dan SMP

Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi (kiri) mengambil sumpah, janji, dan melantik 94 kepala SD dan SMP di Kantor Bupati Morowali Utara, Kamis (16/6/2022). ANTARA/HO-Media Center Pemkab Morowali Utara

Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menghapus uang pungutan komite sekolah di seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah itu.



Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi dalam acara pelantikan 94 kepala SD dan SMP di Morowali Utara, Kamis (16/6), mengemukakan tidak ingin menyusahkan peserta didik, utamanya dari kalangan kurang mampu, yang ingin mengenyam pendidikan dengan membebankan pungutan uang komite sekolah kepada orang tua peserta didik.



“Sebagai ganti uang komite tersebut, saya sudah menandatangani surat keputusan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Morowali Utara mulai tahun 2022 ini,”katanya.



Lewat dana Bosda, lanjutnya, pihak sekolah dapat tetap memperoleh dana operasional untuk membiayai kegiatan operasional di sekolah sehingga pihak sekolah tidak perlu kuatir akan kekurangan dana yang selama ini diperuntukkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan sekolah.



“Bosda ini untuk menggantikan pungutan uang komite yang sudah dihapus sehingga anak didik warga Morut (Morwali Utara) di tingkat SD dan SMP betul-betul bisa mengikuti pendidikan secara gratis,” ujarnya.



Selain itu,  Bupati Delis meminta seluruh kepala SD dan SMP di wilayah itu berpacu untuk meningkatkan mutu pendidikan.



Ia menyampaikan kepala sekolah memiliki peran penting untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mencakup pemenuhan standar proses, kompetensi, dan pengelolaan dalam penyelenggaraan pendidikan.



“Di tangan bapak ibu (kepala sekolah, red.) sekalianlah masa depan Morut dipertaruhkan, masa depan anak-anak kita dalam mengejar cita-cita mereka diletakkan di pundak saudara sekalian. Pandanglah anak-anak itu sebagai anak kita sendiri agar kita bisa memberi yang terbaik bagi mereka, seperti kepada anak kita sendiri,” kata dia.