"Semoga kegiatan ini akan menekan gangguan jaringan yang menyebabkan distribusi listrik terganggu akhir-akhir ini," kata Nian Aditya Wiguna, Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kolonodale yang memimpin 'mapalus' tersebut.
Mapalus yang melibatkan puluhan orang ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Hari pertama, pembersihan dilakukan di sekitar Desa Tiwaa, Kecamatan Mori Atas. Selanjutnya di Wilayah Pancasila, Tomata, dan Wawopada sampai ke Beteleme.
Dalam pertemuan dengan Bupati Morut Delis J. Hehi di Kantor Camat Beteleme beberapa waktu lalu, Nian Aditya mengakui bahwa pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini adalah karena gangguan jaringan.
"Banyak pohon yang harus dipangkas, termasuk pohon sawit dan karet, namun pemilik tidak mengizinkannya sehingga potensi gangguan jaringan masih cukup berat," ujar Nian.
Bupati Morut sudah meminta PLN ULP Kolonodale segera mendata pohon-pohon karet, sawit dan tanaman lainnya yang tidak diizinkan warga untuk ditebang dan pemkab akan membantu melakukan negosiasi kepada warga demi kepentingan masyarakat banyak dalam penyaluran listrik.
Mapalus dalam pembersihan jaringan ini berasal dari PLN UP3 Palu dua orang, ULP Konoledale 18 oang, ULP Tentena 27 orang, ULP Poso 12 orang, PLN Tarakan 4 orang, ULP Parigi 8 orang, PLTMH Tomata 7 orang, PLTMH Wawopada 7 orang.
Nian berharap Pemda Morut, khususnya Polisi Pamong Praja bisa dilibatkan dalam mapalus ini.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2022/11/04/IMG-20221104-WA0021.jpg)