Bupati Morut: Pendidikan lebih penting dari pada segala pontesi sumber daya alam

id Morut

Bupati Morut: Pendidikan lebih penting dari pada segala pontesi sumber daya alam

Bupati Morut Delis J. Hehi saat memimpin upacara peringatan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Lapangan Wita Mori, Beteleme, Kecamatan Lembo, Jumat (25/11). ANTARA/HO-Pemkab Morut.

Beteleme, Sulteng (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut) Delis J. Hehi menegaskan bahwa pembangunan masa depan Morowali Utara tidak diletakkan pada kekayaan potensi sumber daya alam, tetapi kepada pendidikan berkualitas yang bisa menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Demikian dikatakan Bupati Morut saat memimpin upacara peringatan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Lapangan Wita Mori, Beteleme, Kecamatan Lembo, Jumat (25/11), yang diikuti sekitar 500 guru dan tenaga kependidikan dari 10 kecamatan se-Kabupaten Morut.

Hadir dalam acara ini Ketua DPRD Morut Hj Megawati Ambo Assa, Ketua Tim Penggerak PKK Morut Febriyanthi H. DJ. Hehi, S.Si,Apt, sejumlah kepala organisasi perangkat  daerah, Ketua PGRI Morut, para camat dan tokoh-tokoh pendidikan di Morut.

Bupati Delis mengatakan bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang maju dan berkualitas, maka guru memegang peranan sangat penting. Di tangan guru, masa depan daerah dan masa depan anak-anak Morut dipertaruhkan.

"Kita sering mendengar perkataan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya setuju dengan hal itu, karena tanda jasa bagi guru tidak bisa dinilai dengan tunjangan profesi yang diterima dan berbagai sertifikat yang didapatkan, karena tanda jasa bagi guru yang sesungguhnya adalah seberapa banyak anak didik kita yang bisa berubah hidupnya menjadi lebih baik, berapa banyak yang bisa meraih masa depan yang dicita-citakan dan diimpikan," ujar Delis lagi.

Oleh karena itu, kata dia, masa depan Morut diletakkan di pundak bapak dan ibu guru. Masa depan daerah ini tidak kita letakkan pada kekayaan sumber daya alam, tetapi pada pembangunan sumber daya manusia yang bisa menciptakan banyak hal, yang bisa mengelola sumber daya alam dengan baik, dan merumuskan yang terbaik bagi kabupaten ini.

Pemda, katanya, akan terus memberi perhatian kepada pengembangan kapasitas guru dan mendukung program-program dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing.

Pada kesempatan itu, Bupati Morut juga memberi hadiah kepada para guru pada HUT ke-77 PGRI berupa sebidang tanah untuk pembangunan Sekretariat PGRI.

"Mudah-mudahan mulai tahun depan, kantor dan mess PGRI Morut sudah bisa mulai dibangun," ujarnya.

Upacara HUT ke-77 PGRI Tingkat Kabupaten Morut ini berlangsung meriah diwarnai permainan drum band, tari-tarian tradisional lintas daerah, defile peserta masing-masing kecamatan serta pameran hasil karya para guru yang ditampilkan satu kecamatan satu stand.

Semua stand pameran itu dikunjungi oleh Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK. Dalam kunjungan itu, bupati dan istri tampak memberikan sumbangan, membeli sejumlah produk hasil karya guru dan berdialog dengan para guru yang menulis buku dan menghasilkan alat-alat peraga pendidikan secara mandiri.

Bupati juga menyerahkan sertifikat dan hadiah kepada guru-guru berprestasi dan juga pemenang lomba yang digelar PGRI Morut sebelum puncak acara peringatan HUT PGRI itu. 

Upacara HUT ke-77 PGRI ini diakhiri dengan seminar pendidikan yang menampilkan Bupati Morut Delis J. Hehi sebagai pembicara utama.