Palu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengerahkan para petugas dan armada mobil pengangkut sampah untuk membersihkan material barang terbakar pascakebakaran yang melalap sekitar 100 kios di kawasan pasar tradisional Masomba Palu pada Rabu(30/11) malam.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Mohamad Arif di lokasi Pasar Masomba Palu, Kamis mengatakan sebagian besar mobil pengangkut sampah yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu dikerahkan untuk mengangkut dan membersihkan barang-barang berkas terbakar di dalam kawasan pasar tradisional itu.
"Sejak pagi hari ini (Kamis), para petugas kebersihan bersama warga pedagang bergotong royong mengangkut dan membersihkan material yang terbakar tadi malam," ujarnya.
Arif menambahkan selain petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, juga turut terlibat aparat dari Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu, aparat Polri/TNI serta aparat Kelurahan Tatura Utara Kota Palu.
"Kita bersama tim dari instansi lain memberikan perhatian pascakebakaran agar pelayanan pasar tetap terjaga. Dan Alhamdulillah kegiatan pasar hari ini masih dalam suasana kondusif dan berjalan seperti biasa," ujarnya Arif yang bersama-sama dengan Kepala Kantor Satpol PP Kota Palu, Nirwan di pasar tersebut.
Sementara itu Kepala Pasar Masomba Palu Astuti menyebutkan akibat peristiwa kebakaran yang melanda pasar terbesar kedua, setelah Pasar Inpres Manonda yang ada di Kota Palu itu, tercatat sekitar 95 kios yang terbakar ditambah 24 kios yang rusak di lokasi yang berdekatan dengan kios-kios yang terbakar itu karena dijebol pemiliknya untuk menyelamatkan barang dagangannya.
"Selain itu juga ada segelintir oknum warga yang nakal dengan sengaja merusak kios yang berdekatan dengan lokasi kios-kios yang terbakar itu untuk menjarah barang dengan dalil untuk 'menyelamatkannya'," ujar Astuti.
Astuti merinci jumlah kios yang terbakar itu, sebagian besar milik Pemerintah Kota Palu sebanyak 67 unit dan sisanya 28 unit milik pribadi/pedagang. Sedangkan kios yang rusak akibat dijebol terdiri 18 unit milik Pemerintah Kota Palu dan sisanya delapan unit milik pribadi/pedagang.
Jumlah kios pedagang yang secara resmi melaksanakan pembayaran retribusi berdasarkan data Kantor Pasar Masomba Palu tercatat lebih dari 400 unit. Sementara pedagang lain yang beraktivitas di kawasan pasar tradisional itu, tetapi tidak tercatat resmi oleh instansi tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 500 unit.
Astuti juga mengatakan pihaknya belum dapat merinci berapa nilai kerugian akibat peristiwa kebakaran, namun ia menaksir berdasarkan konstruksi bangunan kios yang terbuat dari bahan rangka baja dan beton, ditambah barang dagangan yang terbakar berupa pakaian dan barang campuran itu bisa mencapai sekitar Rp1 miliar.
"Adapun penyebab terjadinya peristiwa kebakaran ini masih diselidiki oleh pihak berwajib, dan sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran itu mulai terjadi sekitar pukul 21.20 Wita yang bersumber dari salah satu kios yang berjualan pakaian. Peristiwa itu terjadi saat jadwal pelayanan kios yang terletak pada lorong dalam kawasan pasar itu sudah tutup atau usai jadwal pelayanan dari pagi hari sampai sore hari.