Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengharapkan Komisi V DPR dapat membantu pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah itu dengan beberapa kabupaten lain, untuk percepatan distribusi logistik hasil sumber daya alam.
"Kabupaten Sigi masih sangat membutuhkan penanganan lanjutan dampak gempa, tsunami dan likuefaksi, utamanya terkait dengan program dan strategi percepatan pemulihan ekonomi daerah dan masyarakat," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Senin.
Mohamad Irwan mengakui bahwa Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi, meteorologi, klimatologi, dan geofisika, serta pencarian dan pertolongan, telah meninjau beberapa titik pembangunan kembali infrastruktur untuk pemulihan dampak gempa dan likuefaksi Sigi.
Salah satu yang ditinjau oleh Komisi V DPR yakni proyek pembangunan sabo di wilayah Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
"Iya, kami mendampingi langsung para unsur pimpinan dan anggota Komisi V DPR," ungkapnya.
Dalam pendampingan itu, Bupati Sigi menyampaikan langsung kepada Komisi V DPR bahwa, salah satu tantangan dan kendala yang dihadapi oleh Pemkab Sigi dalam percepatan pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana 2018 yakni, minimnya ketersediaan infrastruktur berupa jalan dan jembatan, serta ketersediaan air untuk petani.
Ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan, kata dia, sangat menopang percepatan pembangunan ekonomi masyarakat, utamanya dalam hal distribusi logistik hasil SDA menuju pasar.
"Oleh karena itu, bantuan dan atensi dari Pemerintah Pusat dan DPR dalam pengembangan infrastruktur dan transportasi di Kabupaten Sigi, sangat memberikan manfaat untuk perkembangan daerah dan kemajuan Provinsi Sulawesi Tengah," kata dia.
Bupati Sigi Mohamad Irwan juga menyerahkan dokumen proposal kepada Komisi V DPR terkait dengan percepatan pemulihan kembali dampak gempa dan likuefaksi, untuk percepatan pengembangan ekonomi masyarakat dan daerah.
Pemkab Sigi memacu pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, demi menopang Sigi sebagai penyangga logistik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Pembangunan jalan dan jembatan yang dipacu oleh Pemkab Sigi yakni jalan yang menghubungkan Kulawi dengan Banggaibah, kemudian pembukaan jalan menghubungkan Bangga dengan Lalundu sepanjang 45 kilometer, kemudian pembukaan dan peningkatan jalan Palolo menghubungkan Manggalapi sepanjang 37 kilometer.
Kemudian, pembangunan jalan menghubungkan Sadaunta dengan Lindu sepanjang 17 kilometer dengan biaya sebesar Rp86 miliar, kemudian pembukaan jalan menghubungkan Bora dengan Pandere sepanjang 22 kilometer.
Berikutnya, ruas jalan Gimpu, Peana, Kalamanta yang terkoneksi dengan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sepanjang 300 kilometer.
Sementara jembatan yang dibangun yaitu Jembatan Sibalaya Poi senilai Rp26 miliar. Jembatan rangka baja Keleke, jembatan rangka baja Sindondo Deasi, jembatan Beka dan Dolo, serta jembatan Pombewe.
