Yayasan PKPA menggelar Pameran Ketangguhan berdayakan komunitas perempuan

id Yayasan PKPA,Hari Anak Nasional ,Pameran Ketangguhan ,Sulawesi Tengah

Yayasan PKPA menggelar Pameran Ketangguhan berdayakan komunitas perempuan

Seseorang di dekat salah satu gerai Pameran Ketangguhan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2023 di Palu, Sabtu (22/7/2023). (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) menggelar Pameran Ketangguhan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2023 sebagai upaya memberdayakan komunitas perempuan, khususnya ibu untuk menjadi perempuan tangguh.
 


"Melalui pameran ini, kami ingin membangun sebuah komunitas yang tangguh, perempuan yang tangguh sehingga dengan seorang Ibu yang berdaya, anak-anak juga bisa terpenuhi haknya," kata Direktur Eksekutif Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Keumala Dewi di Palu, Sabtu.

 

Ia mengatakan kelompok anak dan perempuan hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, baik untuk pemberdayaan maupun pendampingan.

 

Menurut dia, apabila perempuan dan ibu tidak diberdayakan, apapun bentuk pendampingan yang diberikan kepada anak akan sulit untuk berdampak secara jangka panjang.

 

Maka dari itu, dia mengatakan, Yayasan PKPA hadir untuk memberikan pembinaan serta pendampingan terhadap perempuan, khususnya para ibu di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.

 

Awalnya, kata dia, PKPA hadir di Sulawesi Tengah pada Oktober 2018 sebagai respons bencana gempa, tsunami l, dan likuifaksi yang terjadi saat itu.

 

"Dalam respons itu, kami memfokuskan pada pemulihan perempuan dan anak, seperti membuat layanan kesehatan, ruang bermain ramah anak," katanya.

 

Dalam proses pemulihan pascabencana, pihaknya membantu untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi dengan memberikan pembinaan agar perempuan terdampak bencana dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai ekonomi.

 

Dalam proses pembinaan itu, pihaknya mengembangkan kredit union yang menjadi tabungan bagi kelompok perempuan dalam memulai usaha, yang jumlah tabungan awal dimulai dari Rp10 ribu.

 

"Saat ini, kami memiliki sembilan kelompok binaan yang setiap kelompoknya terdiri dari 20-30 anggota," katanya.

 

Ia mengatakan pendampingan serta pembinaan masih akan terus dilakukan di tiga daerah tersebut, demi mewujudkan komunitas perempuan tangguh dan pemberdayaan anak-anak yang semakin lebih baik pada masa mendatang.

 

Rahmah, salah satu ibu binaan asal Kabupaten Sigi mengaku terbantu dengan pembinaan yang diberikan PKPA.

 

"Saya sangat terbantu dengan pembinaan dan pelatihan yang diberikan sejak satu tahun lalu, sehingga produknya sudah mulai dipasarkan juga di media sosial," katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut, berbagai stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari binaan Yayasan PKPA memamerkan hasil produk mereka, seperti abon ikan, keripik labu, keripik singkong dan aneka kue tradisional.

 

Selain itu, puluhan stan UMKM turut meramaikan Pameran Ketangguhan yang berlangsung selama dua hari, 22-23 Juli 2023, di Taman Gor, Kota Palu.