Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah Noor Fahmi mengatakan, tiga haji asal provinsi setempat menjalani perawatan di Makkah, Arab Saudi.
"Ada tiga haji yang kondisi kesehatannya menurun sehingga harus dirawat. Mereka asal Kabupaten Murung Raya, Barito Utara dan Kota Palangka Raya," kata Noor Fahmi di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, dua haji berasal dari Kelompok Terbang (Kloter) 7 dan dirawat di Rumah Sakit King Faisal, yakni Daud (76) asal Kabupaten Murung Raya dan Nurmawati (61) dari Kabupaten Barito Utara. Selanjutnya Rusli (78) haji asal Kota Palangka Raya yang masuk dalam Kloter 6 saat ini dirawat di Ta'if, Makkah.
"Kepulangan ketiga haji kita ini belum bisa ditentukan. Pastinya, saat sudah sembuh maka akan dipulangkan ke Tanah Air. Kami juga terus berkoordinasi dengan petugas haji di sana untuk memantau perkembangannya," kata Noor Fahmi.
Sementara itu, jamaah haji, petugas kloter dan petugas haji asal Provinsi Kalteng yang telah tiba, usai menunaikan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci Makkah sebanyak 1.605 orang, yang tergabung dalam Kloter 3, 4, 5, 6, 7 dan Kloter 10.
Dia menerangkan, pada 13 Juli 2023, jamaah haji pertama Kalteng yang kembali dari Tanah Suci adalah Kloter 3 dengan jumlah 327 orang, kemudian pada 14 Juli Kloter 4 dengan jumlah 325 orang, pada 16 Juli Kloter 5 dengan jumlah 327 orang, 17 Juli Kloter 6 dengan jumlah 326, 18 Juli Kloter 7 dengan jumlah 299 orang dan Kloter 10 dengan jumlah satu orang.
"Jamaah haji kita yang belum kembali 102 orang. Pemulangannya direncanakan pada 28 Juli adalah Kloter 18 dengan jumlah 99 orang dan pada 3 Agustus adalah Kloter 17 sebanyak tiga orang," katanya.
Ia juga menjelaskan, masing-masing haji mendapatkan jatah air zamzam lima liter dan telah didistribusikan pada para jamaah haji. Kemudian juga ada tambahan lima liter yang sebagian besar masih dalam proses pengiriman dari Arab Saudi ke Indonesia.
"Rencananya, nanti akan didistribusikan dari pusat ke Kantor Wilayah Kemenag Kalteng dan kantor kemenag kabupaten/kota untuk diserahkan ke jamaah," kata Noor Fahmi.
Dia mengatakan, secara umum pelayanan yang diterima jamaah haji asal Kalimantan Tengah berjalan lancar. Bahkan ada beberapa haji yang harus mendapatkan layanan lebih dari petugas.
"Ini karena jamaah kita ada yang lansia dengan kondisi fisik kurang kuat, makan pun harus disuapi dan bahkan pakaian pun harus digantikan," katanya.
Dia mengatakan, ada enam orang haji asal provinsi itu yang meninggal dunia, yaitu Abdul Karim asal Kabupaten Barito Utara, Cunu dari Kabupaten Kapuas dan Murni asal Kabupaten Kapuas, Udin dari Kabupaten Kapuas, Maisyarah dari Kabupaten Kotawaringin Timur dan Hamsiah asal Kabupaten Katingan. "Mereka dimakamkan di Baqi dan di Sharae Arab Saudi," kata Noor Fahmi.
Dia menerangkan, dua haji berasal dari Kelompok Terbang (Kloter) 7 dan dirawat di Rumah Sakit King Faisal, yakni Daud (76) asal Kabupaten Murung Raya dan Nurmawati (61) dari Kabupaten Barito Utara. Selanjutnya Rusli (78) haji asal Kota Palangka Raya yang masuk dalam Kloter 6 saat ini dirawat di Ta'if, Makkah.
"Kepulangan ketiga haji kita ini belum bisa ditentukan. Pastinya, saat sudah sembuh maka akan dipulangkan ke Tanah Air. Kami juga terus berkoordinasi dengan petugas haji di sana untuk memantau perkembangannya," kata Noor Fahmi.
Sementara itu, jamaah haji, petugas kloter dan petugas haji asal Provinsi Kalteng yang telah tiba, usai menunaikan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci Makkah sebanyak 1.605 orang, yang tergabung dalam Kloter 3, 4, 5, 6, 7 dan Kloter 10.
Dia menerangkan, pada 13 Juli 2023, jamaah haji pertama Kalteng yang kembali dari Tanah Suci adalah Kloter 3 dengan jumlah 327 orang, kemudian pada 14 Juli Kloter 4 dengan jumlah 325 orang, pada 16 Juli Kloter 5 dengan jumlah 327 orang, 17 Juli Kloter 6 dengan jumlah 326, 18 Juli Kloter 7 dengan jumlah 299 orang dan Kloter 10 dengan jumlah satu orang.
"Jamaah haji kita yang belum kembali 102 orang. Pemulangannya direncanakan pada 28 Juli adalah Kloter 18 dengan jumlah 99 orang dan pada 3 Agustus adalah Kloter 17 sebanyak tiga orang," katanya.
Ia juga menjelaskan, masing-masing haji mendapatkan jatah air zamzam lima liter dan telah didistribusikan pada para jamaah haji. Kemudian juga ada tambahan lima liter yang sebagian besar masih dalam proses pengiriman dari Arab Saudi ke Indonesia.
"Rencananya, nanti akan didistribusikan dari pusat ke Kantor Wilayah Kemenag Kalteng dan kantor kemenag kabupaten/kota untuk diserahkan ke jamaah," kata Noor Fahmi.
Dia mengatakan, secara umum pelayanan yang diterima jamaah haji asal Kalimantan Tengah berjalan lancar. Bahkan ada beberapa haji yang harus mendapatkan layanan lebih dari petugas.
"Ini karena jamaah kita ada yang lansia dengan kondisi fisik kurang kuat, makan pun harus disuapi dan bahkan pakaian pun harus digantikan," katanya.
Dia mengatakan, ada enam orang haji asal provinsi itu yang meninggal dunia, yaitu Abdul Karim asal Kabupaten Barito Utara, Cunu dari Kabupaten Kapuas dan Murni asal Kabupaten Kapuas, Udin dari Kabupaten Kapuas, Maisyarah dari Kabupaten Kotawaringin Timur dan Hamsiah asal Kabupaten Katingan. "Mereka dimakamkan di Baqi dan di Sharae Arab Saudi," kata Noor Fahmi.