Jakarta (ANTARA) - Perenang putra Indonesia I Gede Siman Sudartawa tetap menatap Asian Games 2022 dengan optimistis meski harus menghadapi berbagai keterbatasan.
Siman yang pada SEA Games 2023 mampu memenangi medali emas dari nomor 50 meter gaya punggung putra menyatakan ia dan rekan-rekan di tim renang Indonesia sempat tidak banyak beraktivitas setelah SEA Games Mei silam.
Selain itu, Surat Keputusan (SK) perihal pengiriman atlet ke Asian Games juga dinilainya terlambat dikeluarkan oleh para pemangku kepentingan.
"Optimis ya harus 100 persen optimis ya, dan berusaha semaksimal mungkin," kata Siman saat ditanya mengenai peluangnya mencatatkan hasil terbaik di Asian Games mendatang.
Selain itu, Siman dan rekan-rekannya di tim renang Indonesia juga mengalami kendala yakni tidak adanya ajang uji coba untuk mengukur kemampuan. Dengan demikian, ia pun tidak dapat mengetahui posisinya saat ini dibandingkan dengan para pesaingnya.
"Ketemunya mungkin di Kejuaraan Dunia kemarin, tapi tidak secara jelas karena itu untuk pertandingan dunia. Untuk pertandingan se-Asia nya belum mengikuti uji coba pertandingan, jadi belum tahu. Sebentar lagi berangkat, jadi tidak mungkin (mengikuti ujicoba)," papar peraih medali emas SEA Games 2023 itu.
Saat memenangkan medali emas SEA Games Kamboja, Siman mencatatan waktu 25,16 detik. Siman pun membandingkannya dengan catatan waktu pada Asian Games 2018, yakni berada di posisi ketiga.
Motivasi Siman semakin bertambah sebab ia menjadi satu-satunya perenang senior Indonesia yang akan tampil di Asian Games 2022. Bagi Siman, penampilan di Hangzhou akan menjadi Asian Games keempatnya.
Selain itu Siman pun cukup optimistis Indonesia mampu membawa pulang medali dari cabang olahraga renang, terutama setelah perenang muda Felix Viktor Iberle meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior 2023.
"Bagus banget ya, karena bisa raih emas di Kejuaraan Dunia Junior. Kemudian di Asian Games mungkin bisa jadi salah satu target kita untuk dapat medali di 50 meter gaya dada." tuturnya.