Pemkot Palu gelar pasar tani bantu pelaku usaha jual hasil produksinya

id Pemkot Palu,Gebyar Pasar Tani dan UMKM,Jual produk pertanian,Kota Palu,umkm

Pemkot Palu gelar pasar tani bantu pelaku usaha jual hasil produksinya

Para pembeli berbelanja pada kegiatan di Pasar Tani dan UMKM di Halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Palu, Rabu (20/9/2023). (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menggelar gebyar pasar tani dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna membantu pelaku usaha menjual hasil produksi pertanian dan produk UMKM secara langsung kepada konsumen.
 
"Melalui kegiatan pasar tani menjadi wadah bagi petani dan pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan karena hasil panen langsung dijual ke konsumen," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wahyudin di Palu, Rabu.
 
Ia mengatakan melalui giat ini, para petani dan pelaku usaha dapat memasarkan produk hasil pertanian maupun produk UMKM unggulan mereka kepada masyarakat pembeli secara langsung.
 
Menurut dia, pasar tani dan UMKM juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga atau mengendalikan inflasi di daerah karena produk pertanian atau bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga terjangkau.
 
Ia menjelaskan, menjaga stabilitas harga pangan perlu langkah-langkah konkret, salah satunya lewat giat ini karena harga produk langsung dari petani relatif lebih murah ketimbang sudah masuk pasar.
 
Berbagai produk hasil pertanian dan UMKM dijual di pasar tani antara lain cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, berbagai sayur-sayuran, hingga produk olahan seperti keripik, salad buah, tahu, tempe, dan bakso.
 
"Transaksi di pasar tani, pihak petani diuntungkan karena dalam proses penjualan hasil panen dilakukan langsung dengan konsumen tanpa melalui perantara sehingga masyarakat juga dapat terbantu memperoleh harga murah," kata dia.
 
Misalnya, harga cabai rawit Rp20.000 per kilogram, bawang putih Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp20.000 per kilogram, kentang Rp24.000 per kilogram, MinyaKita Rp13.000 per kilogram, gula ManisKita Rp14.000 per kilogram, tepung Rp12.600 dan beras medium per sak atau ukuran lima kilogram Rp54.500.
 
Wahyudin berharap giat tersebut dapat membudayakan masyarakat untuk membeli hasil pertanian lokal demi meningkatkan perekonomian di ibu kota Sulteng.
 
Ia mengatakan giat tersebut akan diagendakan dalam dua bulan sekali untuk memudahkan masyarakat mendapatkan komoditas pertanian.
 
Gebyar pasar tani dan UMKM yang diselenggarakan di Halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tersebut berlangsung selama dua hari mulai 20-21 September 2023.