Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperoleh reward atau penghargaan sebesar Rp11,2 miliar dari Kementerian Keuangan karena dinilai berhasil kendalikan inflasi tahun anggaran 2023, kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Rudi Dewanto.
"Alhamdulillah Pemprov Sulteng memperoleh reward dari Kementerian Keuangan berupa alokasi insentif fiskal kinerja tahun berjalan untuk kelompok kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi pada tahun anggaran 2023, periode kedua sebesar Rp11,2 miliar," kata Rudi Dewanto di Palu, Kamis.
Dia menjelaskan, penghargaan itu diberikan, karena Sulteng masuk dalam 10 besar provinsi dengan inflasi terendah periode Agustus 2023.
"Sulteng masuk dalam sepuluh besar provinsi dengan inflasi terendah, itu semua atas koordinasi, kolaborasi dan sinergi dari semua pihak," katanya.
Rudi menambahkan bahwa Sulteng masuk provinsi dengan inflasi terendah pada angka 2,83 persen periode Agustus 2023, bersama dengan sembilan provinsi lainnya yaitu DKI Jakarta 2,93 persen, Nusa Tenggara Barat 2,84 persen, Sumatera Utara 2,78 persen, Aceh 2,39 persen, Papua 2,30 persen, Sulawesi Barat 2,20 persen, Sulawesi Utara 2,06 persen, Gorontalo 2,02 persen, dan Jambi 1,92 persen.
"Terima kasih kepada semua pihak terkait, karena berkat koordinasi, kolaborasi dan sinergi yang baik dari pemerintah daerah dan vertikal, kondisi inflasi Sulteng dapat terkendali dengan baik," ujarnya.
Meski demikian, Rudi mengingatkan kepada organisasi perangkat daerah terkait dan meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota, untuk mewaspadai kenaikan harga bahan pokok pada jenis bahan pokok tertentu seperti beras, gula pasir dan cabai merah.
Sementara komoditas lainnya seperti bawang merah, bawang putih dan telur ayam ras, meski mengalami penurunan harga, namun harus tetap dipantau dan diantisipasi.
"Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, demi mengendalikan dan menjaga stabilitas harga pokok pangan tetap stabil di pasar," sebutnya.
Dia juga meminta kepada organisasi perangkat daerah terkait agar melakukan intervensi mulai dari membangun kelancaran distribusi logistik, penyediaan stock logistik.
"Di samping itu pada sektor pertanian, bagaimana mendorong dan memberikan penguatan kepada petani agar menanam tepat waktu sehingga panen tepat waktu, dan memberikan bantuan untuk kelancaran pengembangan pangan," sebutnya.
Berita Terkait
DjPb mencatat ekspor Sulteng triwulan satu 2024 capai 67 miliar dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 22:11 Wib
Rektor UIN Palu: Semua warga Indonesia berhak mengenyam pendidikan
Kamis, 2 Mei 2024 19:08 Wib
KPU Parigi Moutong butuh 115 orang PPK bantu selenggarakan pilkada
Kamis, 2 Mei 2024 18:56 Wib
Polda perkuat peran Bhabinkamtibmas wujudkan rasa aman Polres Banggai
Kamis, 2 Mei 2024 18:55 Wib
Hardiknas momentum penguatan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:55 Wib
OJK Sulteng terima 207 layanan konsumen sampai Maret 2024
Kamis, 2 Mei 2024 14:06 Wib
Pemprov Sulteng beri penghargaan pada tenaga kependidikan pada Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 12:00 Wib
BMKG imbau warga Sulteng gunakan masker untuk hindari dampak abu vulkanik
Rabu, 1 Mei 2024 21:43 Wib