"Ada empat kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Tiloan, dan Kecamatan Momunu," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu, Jumat.
Menurut dia, intensitas hujan yang tinggi pada hari Rabu (20/9) sekitar pukul 16.35 hingga 21.20 WITA mengakibatkan meluapnya Sungai Buol dan menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter.
Ia mengatakan di Kecamatan Bokat terdapat empat desa yang terendam banjir dengan 20 Kepala Keluarga (KK) terdampak di Desa Bokat, sebanyak 40 KK di Desa Langudon, dan 70 KK di Desa Tikopo.
Di Kecamatan Bukal tepatnya di Desa Mopu sebanyak 156 KK atau 696 jiwa terdampak. Sementara itu di Kecamatan Tiloan juga terdapat dua desa terdampak yakni Desa Balau dengan 221 KK atau 833 jiwa dan Desa Boilan dengan sekitar 60 KK atau 190 jiwa.
"Untuk Kecamatan Momunu juga ada tiga desa, diantaranya Desa Pomayagon sekitar 35 KK, Desa Tongon 25 KK, dan Desa Lamadong merendam pasar dan lapangan olah raga," ujarnya.
Ia mengemukakan banjir di Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, dan Kecamatan Tiloan, mulai surut, namun di Kecamatan Momunu air masih menggenangi rumah warga.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun tim masih melakukan asesmen jumlah warga yang mengungsi, karena ada juga warga memilih ke rumah keluarga untuk mengungsi. Saat ini kebutuhan mendesak warga juga adalah air bersih," katanya.
Saat ini, kata dia, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Buol masih melakukan asesmen di lokasi banjir dan berupaya melakukan normalisasi sungai.
Ia juga mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan apabila bermukim di daerah yang rawan terjadi banjir.