Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, mulai menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 - 2045, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
"Penyusunan RPJPD ini merupakan tonggak penting dalam membangun Kabupaten Sigi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Sabtu.
Penyusunan dokumen RPJPD tahun 2025 - 2045 diawali oleh Pemkab Sigi dengan rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), berlangsung di Kantor Bupati Sigi.
Rapat ini dihadiri oleh organisasi perangkat daerah, akademisi, serta perwakilan tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.
"Tujuan utama dari rapat ini adalah untuk menggali masukan dan perspektif dari berbagai pihak terkait dalam merumuskan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Sigi," ujar Samuel.
Samuel menyampaikan pentingnya penyusunan RPJPD yang komprehensif dan berkelanjutan dalam membangun Kabupaten Sigi ke depan. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan partisipasi semua pihak sebagai kunci keberhasilan dalam merumuskan visi, misi, dan strategi pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah.
"Kami mengundang semua pihak untuk berkontribusi aktif dalam proses ini, sehingga kebijakan dan program yang dihasilkan dapat mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Sigi secara menyeluruh," kata Samuel.
Ia mengharapkan dokumen yang nantinya disusun berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Dokumen ini akan menjadi acuan bagi pemerintah dan stakeholder terkait dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan di Kabupaten Sigi dalam jangka waktu yang panjang," ujarnya.
Pemkab Sigi memiliki sepuluh program inovasi yaitu pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi dari kalangan ekonomi lemah dan pemberian beasiswa dokter dengan target satu kecamatan satu dokter.
Kemudian, pemberian kesehatan gratis lewat Kartu Sigi Masagena, pemberian insentif bagi tenaga guru dan tenaga kesehatan dan PNS non-guru yang bertugas di daerah terpencil.
Selanjutnya, pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, air bersih dan rumah layak huni. Pembukaan lapangan kerja baru dan percepatan pengentasan kemiskinan melalui penguatan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan UMKM diikutkan dengan pemberian skil.
Selain itu, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, membangun ruang ekonomi baru melalui pusat UMKM di setiap kecamatan dengan sentuhan KUR, pemberian bantuan pangan, bibit berkualitas, alsintan, perikanan dan peternakan kepada kelompok masyarakat, serta menguatkan jaring kerja sama tata niaga/ distribusi barang dan jasa yang berdaya saing.