Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan agar Indonesia segera mengambil sikap dan menjadi penengah dalam konflik antara Palestina-Israel sehingga peperangan dapat dihentikan.
"Pemerintah perlu menyerukan pentingnya perdamaian dengan konsep dua negara berdaulat ('two-state solution') yang berdampingan. Hal tersebut demi menghindari bertambahnya korban kemanusiaan yang semakin hari semakin bertambah," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin (09/10).
Konsep tersebut, lanjutnya, sesuai landasan yang telah lama diakui sebagai jalan menuju penyelesaian yang adil. "Kita perlu menyampaikan agar kedua negara mengedepankan unsur dialog untuk mendinginkan situasi di sana dan terus bersuara kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina," katanya.
Ia mengatakan DPR RI menilai diperlukan kehadiran negara-negara lain untuk terus menyuarakan perdamaian di Palestina. Puan mengatakan Indonesia harus menunjukkan sikap politik internasional yang bebas aktif sesuai amanat konstitusi.
"Indonesia perlu mengingatkan agar tidak ada satu negara pun yang mendukung peperangan antara Israel-Palestina berlanjut. Terlebih negara-negara adidaya yang memiliki kekuatan militer besar," ungkap mantan Menko PMK ini.
Sebagai Ketua DPR RI, dia sendiri dalam berbagai kesempatan di forum internasional terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Seperti dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) Ke-144 yang digelar di Bali 2022. Puan menekankan pentingnya terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan IPU sebagai forum parlemen dunia harus bisa menyebarkan budaya damai.
"Dalam beberapa forum Parlemen Dunia, DPR selalu menyuarakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Kami terus berkomitmen menyelesaikan berbagai konflik di belahan bumi lainnya," ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.
Kemudian pada Forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ke-17 di Aljazair, Puan menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia (HAM) dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Kondisi di lapangan tidak banyak berubah. Kekerasan dan berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di Palestina," urainya.
Dia berharap Indonesia bisa menjadi negara yang menggerakkan dunia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina. Sebab, dunia internasional seakan membiarkan terus menerus terjadi peperangan di sana.
"Tidak ada tanda-tanda harapan akan berdirinya negara Palestina yang telah dijanjikan oleh dunia internasional. Indonesia harus mengambil peran mendorong negara lain untuk memberikan kemerdekaan kepada rakyat Palestina," pungkas Puan.
Berita Terkait
KPU RI: Caleg terpilih tak wajib mundur bila ikut Pilkada 2024
Jumat, 10 Mei 2024 11:00 Wib
Bawaslu susun kurikulum peningkatan kapasitas pengawas pemilu
Jumat, 10 Mei 2024 10:56 Wib
Kemenparekraf sediakan tempat UMKM saat Upacara Kemerdekaan RI di IKN
Jumat, 10 Mei 2024 10:30 Wib
Menlu RI, Papua Nugini kunjungi SD Wutung di perbatasan
Kamis, 9 Mei 2024 12:10 Wib
Anggota DPR: Stabilitas politik usai pemilu buat ekonomi lebih baik
Rabu, 8 Mei 2024 6:38 Wib
Perpustakaan Pungkas Tri Baruno Kemenpora buat Bincang Literasi
Selasa, 7 Mei 2024 15:55 Wib
Palu raih peringkat kedua anugerah PPD nasional 2024
Senin, 6 Mei 2024 21:42 Wib
Dubai targetkan nilai perdagangan dengan RI capai 10 miliar dolar AS
Senin, 6 Mei 2024 14:56 Wib