KPU Parigi Moutong ajak santri cerdas memilih di Pemilu 2024
Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengajak para santri cerdas memilih pada perhelatan Pemilu 2024.
"Cerdas memilih kewajiban kita sebagai pemilih dalam menentukan figur pemimpin, jangan tergoda dengan politik uang, karena tindakan seperti itu mencederai demokrasi," kata Ketua KPU Parigi Moutong Dirwan Korompot saat menyampaikan pendidikan pemilu di Pondok Pesantren Modern Alkhairat Kecamatan Siniu, Minggu.
Ia mengajak para santri sebagai kaum milenial menjadi pemilih cerdas, dengan menghindari tindakan-tindakan yang justru dapat merusak tatanan demokrasi, karena dalam pelaksanaan pesta demokrasi berpotensi terjadi politik uang.
Oleh sebab itu, generasi muda yang telah memenuhi syarat memilih memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga independensi supaya tidak mudah dihasut.
"Hak konstitusional adalah kedaulatan seseorang, maka jangan mau suara kita dibeli untuk memenangkan calon tertentu," ujarnya.
Ia menjelaskan, pendidikan pemilu yang menyasar santri adalah sebagai bentuk dukungan KPU terhadap Hari Santri Nasional, yang mana dalam sosialisasi itu juga disisipkan nonton bersama film berjudul "Kejar lah janji" yang diputar secara serentak di seluruh daerah pada Minggu (22/10).
Di kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa pada pemilu nanti KPU menyiapkan lima surat suara, yakni surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, surat suara DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Selain itu, KPU juga menyiapkan formulir model A5 sebagai syarat pindah memilih bagi pemilih yang tidak memungkinkan memilih di tempat karena alasan pekerjaan atau pendidikan.
Formulir model A5 dapat diurus melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau dapat diurus langsung ke sekretariat KPU.
"Bagi masyarakat pindah memilih hanya mendapat empat lembar surat suara, dan mencoblos surat suara harus sesuai dengan petunjuk teknis," ucap Dirwan.
Menurutnya, mencapai titik partisipasi pemilih ditentukan partisipasi masyarakat datang ke TPS menyalurkan hak suaranya, oleh sebab itu KPU berharap masyarakat jangan sampai menjadi golongan putih (golput).
"Kami ingin partisipasi pemilih Parigi Moutong meningkat dari partisipasi pemilih 2019 di angka 80,50 persen, dan pada pemilu tahun depan KPU berupaya dapat mencapai angka 85 persen," demikian Dirwan.