Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk mencegah terjadinya bencana banjir yang kerap melanda beberapa wilayah setempat akibat kerusakan sungai.
"Sinergi ini penting dilakukan, untuk meminimalisir potensi bencana," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Rabu.
Salah satu desa di Sigi yang kerap diterjang banjir yaitu, Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan.
Atas bencana yang terjadi 10 Oktober 2023 tersebut, sedikitnya 14 unit rumah warga di Dusun IV RT 7, rusak berat, serta 10 hektare sawah rusak atas pertanian dan perkebunan seluas 15 hektare ikut terdampak.
Menyikapi bencana itu, dan sebagai upaya mencegah bencana, Pemerintah Kabupaten Sigi kemudian melaksanakan rapat koordinasi untuk penetapan status darurat bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Sigi.
Rapat koordinasi ini, ujar dia, salah satu tujuannya untuk mencegah dampak buruk akibat bencana banjir yang terjadi pada hari Minggu tanggal 26 November 2023 pukul 19.00 Wita.
"Akibat luapan air dan lumpur dari Daerah Aliran sungai (DAS) Desa Sambo, membuat rusak pemukiman penduduk, areal perkebunan dan persawahan, di Dusun IV, Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi," ujarnya.
Ia menyebut, dibutuhkan penanganan dengan segera atas peristiwa dimaksud, disertai dengan dukungan penetapan status keadaan darurat bencana oleh pemerintah daerah.
"Sehingga kehidupan dan penghidupan sosial dan ekonomi masyarakat dapat terus berlangsung," ungkapnya.