Cawapres Mahfud janjikan biaya haji murah dan daftar tunggu cepat

id Mahfud Md,Kampanye Mahfud,Ongkos Naik Haji

Cawapres Mahfud janjikan biaya haji murah dan daftar tunggu cepat

Cawapres RI Mahfud Md. saat menghadiri acara di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024). ANTARA/Rio Feisal

Kabupaten Sampang, Jatim (ANTARA) - Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. menjanjikan biaya haji murah dan daftar tunggu yang cepat.

"Bisakah ONH (ongkos naik haji) murah dan tidak lama antrenya? Kami usahakan," kata Mahfud di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis.

Mahfud mengatakan bahwa pihaknya akan mengusahakan dua hal tersebut, terutama mengingat adanya kuota tambahan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Kadang kala Arab Saudi itu memberi kuota mendadak. Sudah selesai biayanya ditentukan, tiba-tiba presiden diberi tahu oleh Arab Saudi, 'Ayo Indonesia ini pakai 10.000 lagi, dapat'. Akan tetapi, memang jatahnya 1 persen sehingga dari Indonesia itu banyak yang enggak tertampung," katanya.

Janji tersebut dapat diusahakan oleh dirinya bersama Calon Presiden RI Ganjar Pranowo dengan cara menegosiasikan kuota haji 1 persen yang tidak terpakai di negara lain.

"Akan tetapi, nanti kami negosiasikan agar bisa menjadi lebih murah dan cepat," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Sejumlah negara yang kuotanya tidak dioptimalkan untuk dipakai, kata dia, yakni Australia hingga Belanda.

"Anak saya yang tahun ini haji lewat Netherlands (Belanda). Bukan dari Indonesia, ke Netherlands dahulu. Memang sekolah di sana. Jadi, dia dapat menggunakan kuota yang 1 persen," katanya.

Mahfud mengungkapkan bahwa tidak optimalnya kuota 1 persen di beberapa negara karena kurangnya warga Islam di negara-negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia yang antreannya sudah mencapai 30 tahun.

"Penduduk Belanda enggak ada yang mau naik haji 'kan enggak banyak Islamnya. Ditawar-tawarkan ke mana? Nah anak saya ambil dan ini dapat, enggak usah antre. Seminggu sebelum ingin saja sudah lapor, 'Saya mau haji, bisa? Bisa'," ujarnya.