Perajin Batik "Jonegoroan" Mulai Terima Pesanan

id batik, bojonegoro, pesanan, motif

Perajin Batik "Jonegoroan" Mulai Terima Pesanan

Beberapa pekerja membatik dengan teknik lukis di Rola Batik, Patrang, Jember, Jawa Timur, Kamis (19/4). Batik lukis menerapakan teknik melukis dengan menggunakan kuas dan pewarna kain dan hasilnya berbeda dengan batik tulis ataupun cap. (ANTARA/Seno S)

Bojonegoro - Perajin batik "Jonegoroan" di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menerima pesanan batik lima motif baru yaitu "Pelem-pelem Suminar, "Sekar Rosella", "Woh Roning Pisang", "Surya Salak Kartika", dan "Belimbing Lining Limo".

Manajer Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bojonegoro Nyonya Dewi Sekartaji Suismoyo di Bojonegoro, Senin, mengatakan, perajin batik "Jonegoroan" mulai mendapatkan pesanan batik dengan motif baru itu setelah pengenalan produk tersebut pada 15 September 2012.

Pemesannya, katanya, tidak hanya masyarakat, tapi juga instansi pemerintah dan swasta. Mereka memesan batik motif baru kepada 12 perajin batik "Jonegoroan" di berbagai lokasi.

"Semuanya mendapatkan pesanan," katanya.

Namun, ia mengaku, belum bisa menjelaskan berapa persisnya jumlah pemesan batik motif baru itu, baik dari masyarakat maupun lembaga pemerintah dan swasta.

"Yang jelas pada waktu pengenalan batik motif baru bisa terjual hampir mencapai tujuh juta rupiah. Kalau sekarang produk lima motif batik baru yang sudah ada, sebagian ada yang dipasarkan di Galeri Dekranasda," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, seorang petugas Galeri Dekranasda Bojonegoro Deny Wardani mengatakan, belum tahu apakah batik motif baru itu disukai masyarakat atau tidak, sebab pemasarannya di galeri setempat baru sehari.

Lima motif batik baru yang dipasarkan itu, sebagian merupakan kain dengan panjang dua meter, lebar 115 centimeter, sedangkan lainnya pakaian wanita dan laki-laki, hasil produksi lima perajin batik "Jonegoroan".

Di galeri setempat, katanya, harga batik motif baru untuk kain mulai Rp65 ribu per potong hingga Rp260 ribu per potong (bahan sutera).

"Karena baru dipasarkan, baru laku satu potong," ujarnya.

Ia menjelaskan, berbagai aneka batik "Jonegoroan" dengan motif lama yang jumlahnya sembilan motif, baik berupa kain maupun pakaian wanita dan laki-laki, cukup diminati pembeli dengan harga mulai Rp65 ribu per potong hingga Rp275 ribu per potong.

"Penjualan di galeri rata-rata berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan," katanya.

Menurut dia, pembeli batik "Jonegoroan" masih didominasi warga lokal, untuk dimanfaatkan sendiri atau sebagai cenderamata.

"Motif batik yang paling disukai daun jati," katanya. (KR-SAS)


Editor : Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.