Mendag resmikan pasar Bunta dan pantau harga pangan di Luwuk

id Mendag, kemendag, Zulkifli Hasan, bahan pokok, bahan pangan, Luwuk, Banggai, sulteng

Mendag resmikan pasar Bunta dan pantau harga pangan di Luwuk

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di pasar Simpong Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (13/2/2024). ANTARA/Stephensopyah F. Pontoh

Luwuk, Sulteng (ANTARA) -
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meresmikan Pasar Bunta dan sekaligus memantau perkembangan harga bahan pangan di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
 
Peninjauan bahan pokok oleh Mendag di dampingi sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan dan Bupati Banggai Amirudin berlangsung di pasar Simpong Kota Luwuk, Selasa.
 
Zulkifli mengatakan, ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Banggai sangat memadai, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pasokan bahan pangan.
 
Dalam kunjungannya, ia juga memantau perkembangan harga cabai rawit, yang mana komoditas ini pada akhir 2023 lalu mengalami lonjakan harga yang signifikan di Sulawesi Tengah dengan harga per kilogram sekitar Rp100 ribu.
 
 
"Saat ini harga komoditas cabai sudah normal berada di kisaran harga Rp35 ribu per kilogram setelah saya tanya ke pedagang," kata dia.
 
Selain itu, ia juga menyebut ketersediaan beras di Banggai sangat memadai, dan menurut keterangan pedagang setempat harga komoditas tersebut mencapai Rp600 ribu ukuran 50 kilogram.
 
"Saya minta pemerintah daerah setempat terus melakukan pemantauan harga, dan pastikan semua kebutuhan pokok terpenuhi dengan harga yang wajar. Bahan pangan salah satu penyumbang inflasi sehingga perlu dijaga stabilitasnya," ujar Mendag.
 
Di kesempatan itu, ia juga mengapresiasi proses pembangunan pasar Simpong yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banggai, pasar ini dapat menjadi ikon baru bagi daerah setempat.
 
 
Pasar Simpong dibangun dengan dua lantai, yang mana pada perencanaannya khusus lantai satu dijadikan tempat penjualan kebutuhan bahan pokok atau pasar tradisional, dan lantai dua dijadikan pasar modern.
 
"Pasar ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, artinya di pasar bukan hanya tempat berdagang bahan makan tetapi juga disiapkan tempat kuliner, kafe untuk tempat berkumpul masyarakat, dan ini bisa menjadi nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat," tutur Zulkifli.
 
Menurut dia, Pemkab Banggai memiliki visi yang maju dalam menyiapkan fasilitas penunjang dan pendukung dalam meningkatkan pembangunan ekonomi daerah.
 
"Bupati memiliki visi yang maju, dan saya menilai kawasan ini ke depan akan menjadi ikon wisata yang baru," kata dia menambahkan.