Pemkab Sigi siapkan desa jadi kampung organik penghasil beras

id Beras,Kabupaten Sigi ,Pemkab sigi,Pertanian,Organik,Samuel yansen pongi

Pemkab Sigi siapkan desa jadi kampung organik penghasil beras

Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi (tiga dari kiri) bersama Ketua Utama Alkhairaat dan Pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah saat Panen Raya Perdana Padi dengan System of Intensification (SRI) Organik di Desa Walatana, Kabupaten Sigi. ANTARA/Moh Salam

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyiapkan Desa Walatana di Kecamatan Dolo Selatan untuk menjadi kampung organik bidang pertanian penghasil beras, sehingga bisa menjual beras produksi terbaiknya ke pasaran.
 


"Hasil pertanian organik ini dari sisi harga jual Rp20 ribu per kilogram dan ini masih jauh karena sebenarnya harga jual sesungguhnya adalah Rp48 ribu per kilogram," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi saat Panen Raya Perdana Padi dengan System of Intensification (SRI) Organik, di Desa Walatana, Sigi, Selasa.

 

Dia menuturkan masyarakat yang menggunakan sistem pertanian secara organik bisa mendapatkan hasil panen hingga 8,5 ton setiap kali panennya.

 

"Kalau pertanian konvensional maka hasil panennya hanya mencapai 4 ton-5 ton maksimal, tapi setelah mereka menggunakan pupuk organik yang mereka olah sendiri dari lingkungan sekitar untuk bahan bakunya itu bisa mencapai 8,4 ton hasil panen pertaniannya," ujarnya pula.

 

Pemerintah, kata Samuel, meminta agar Pemerintah Desa Walatana segera menyiapkan semuanya, sehingga desa ini dapat menjadi percontohan kampung organik di Kabupaten Sigi.

 

Kemudian semangat petani milenial di Walatana saat ini tumbuh dan berkembang, sehingga orangtua, lembaga adat, dan pemerintah desa mendukung kegiatan pertanian organik dan bisa menjadi embrio untuk desa organik di masa mendatang.

 

"Kami pemerintah mendorong di tingkat desa untuk segera mencanangkan Desa Walatana menjadi kampung organik, dengan harapan ini bisa menjadi percontohan kampung organik karena ada beberapa titik kawasan organik di Sigi tapi tidak secara keseluruhan," ujar Samuel menjelaskan.

 

Oleh karena itu, dukungan Pemkab Sigi, yakni dengan meminjamkan bantuan peralatan yang dibutuhkan masyarakat petani di Walatana, sehingga hasil panen di desa itu dapat maksimal dan menyejahterahkan petani-petani di desa itu.

 

"Tentu kami akan mereplikasi program ini ke tempat lain, sehingga di Sigi tidak hanya Walatana menjadi kampung organik melainkan beberapa desa di masing-masing kecamatan memiliki kampung organik ini," ujarnya pula.

 

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sigi, harga beras premium Cinta Nur mencapai Rp17 ribu per kilogram dan beras medium jenis Kepala dan Santana tembus di harga Rp15 ribu per kilogram.