Kemenag rilis buku Kultum dan khutbah yang dapat diunduh secara bebas

id Buku syiar ramadhan, Ramadhan, kemenag,Adib,Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin,Kamaruddin Amin,Khutbah,Kultim,Ak

Kemenag rilis buku Kultum dan khutbah yang dapat diunduh secara bebas

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (tengah) saat menunjukkan Buku Syiar Ramadhan Perekat Persaudaraan. ANTARA/HO-Kemenag.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama merilis buku yang berisi materi kuliah tujuh menit (Kultum) Ramadhan, Khutbah Jumat, hingga Khubah Idul Fitri yang dapat diunduh secara bebas atau cuma-cuma.

"Buku ini dihadirkan untuk memfasilitasi masyarakat. Kita berikan ini untuk dimanfaatkan. Tetapi, kita tidak bisa memaksakan ke masyarakat untuk memakai buku ini," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Buku berjudul Syiar Ramadhan Mempererat Persaudaraan ini secara substansi untuk memahami agamanya secara moderat serta berperilaku dan bersikap moderat.

Hal tersebut sesuai dengan salah satu di antara program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin adalah pengarusutamaan pemahaman, perilaku, dan sikap beragama yang moderat.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, buku ini dihadirkan untuk memperkaya khazanah yang bisa digunakan para aktivis masjid dalam menyusun kurikulum kuliah Ramadhan.

"Kalau anda mau khutbah Jumat, mau mengisi kuliah Ramadhan, baca buku ini untuk bisa menjadi bahan materi. Buku ini juga bisa dipakai oleh para aktivis masjid sebagai panduan dalam menyusun kurikulum kuliah Ramadhan," kata Adib.

Menurutnya, buku tersebut dapat diunduh melalui laman Simbi.Kemenag.go.id. Selain buku syiar Ramadhan, buku-buku seputar keagamaan lainnya juga dapat diakses dalam laman tersebut.

"Silakan download, tidak hanya buku itu. Anda bisa mengunduh buku-buku keagamaan lainnya yang jumlahnya ratusan. Bahkan, kita akan perbanyak menjadi ribuan buku keagamaan Islam yang nanti akan masuk dalam Elipski, sebagai perpustakaan digital yang menjadi rujukan bagi kaum Muslimin di Indonesia," katanya.