Pemprov-Sulteng ajak manfaatkan lahan sawah tingkatkan produksi beras

id Sulteng,Kabupaten Sigi ,Lahan pertanian,Pemkab Sigi ,Produksi beras

Pemprov-Sulteng ajak manfaatkan lahan sawah tingkatkan produksi beras

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan (TPHP) Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun. (ANTARA/ HO-HUMAS PEMKAB SIGI)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), mengajak masyarakat di Kabupaten Sigi khususnya untuk memanfaatkan luas lahan sawah sebagai lahan pertanian, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di wilayah itu dengan menjadi pemasok pangan beras ke Ibu Kota Negara (IKN).
 


"Kebutuhan pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN) sebesar 5,3 juta ton beras kita butuh setiap tahun olehnya angka ini merupakan cukup fantastis," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan (TPHP) Provinsi Sulawesi Tengah Nelson Metubun di Sigi, Selasa. 


 


Dia mengemukakan, dengan kebutuhan pangan untuk IKN cukup besar sehingga ke depan dapat menjadi stimulus terhadap masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Sigi untuk bertani baik secara konvensional maupun organik.


 


"Ini tentunya menjadi dorongan inisiatif bagi kita bagaimana caranya Provinsi Sulawesi Tengah mengambil peran sebagai daerah pemasok utama pangan," ucapnya.


 


Kata Nelson, berdasarkan hasil rapat tim pengendali inflasi daerah bahwa datanya untuk Provinsi Sulawesi Tengah untuk dua bulan terakhir mengalami defisit.


 


"Artinya produksi padi kita tidak mencapai apa yang diharapkan tetapi itu ditutupi dengan angka surplus kita tahun 2023, sehingga Sulteng punya stok sekitar 98 ribu ton dan itulah yang dipakai untuk menutupi defisit pada bulan Februari dan Maret 2024," ujar Kadis TPHP Sulteng. 


 


Menurut Kadis TPHP Sulteng, Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah yang dianggap sebagai penyangga atau penghasil utama produksi beras di Provinsi Sulawesi Tengah.


 


"Hanya pasca bencana gempa bumi 2018 silam membuat sekitar 8 ribu hektare sawah rusak, ini kalau luas sawah 8 ribu hektare dua kali panen maka ada sekitar 16 ribu hektare hasilnya, dan kita kehilangan produksi padi khusus di Kabupaten Sigi," kata Nelson.


 


Dia menambahkan, dengan angka rata-rata 5 ton per hektare maka akan kekurangan 80 ribu ton setiap tahun produksi pangan khususnya beras.


 


"Kalau hal ini dibiarkan terus menerus maka bisa membahayakan kondisi stok beras di Sulteng," tutur Nelson Metubun. 


 


Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Sigi, Bendungan Daerah Irigasi Gumbasa yang merupakan salah satu aliran air untuk mengaliri sawah di Sigi selesai direhabilitasi dan rekonstruksi serta di resmikan Presiden RI Joko Widodo. 


 


Dengan selesainya rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung Irigasi Gumbasa dapat mengoptimalkan daerah pelayanan seluas 8.180 hektare persawahan di Sigi.