Sigi membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan kurban

id Sulawesi Tengah ,Kabupaten Sigi ,Dinas Peternakan Sigi,Idul Adha,Lebaran Kurban

Sigi membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan kurban

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan. ANTARA/Moh Salam

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) membentuk tim guna memeriksa kesehatan sapi dan kambing untuk hewan kurban pada Idul Adha 1445 Hijriah.
 
"Kami sudah membentuk tim untuk turun mengidentifikasi lokasi mana saja tempat-tempat pemotongan hewan kurban di 14 kecamatan, kecuali Marawola Barat dan Pipikoro," kata Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan di Sigi, Selasa.

Ia menjelaskan pemantauan dan pemeriksaan difokuskan di tempat pemotongan hewan kurban di masjid-masjid dan rumah potong hewan (RPH).
 
"Tim sebelum Idul Adha sudah turun melakukan identifikasi karena biasanya masjid-masjid sudah siapkan ternaknya untuk disembelih pada Lebaran Idul Adha," ucapnya.
 
Pihaknya melakukan pemeriksaan saat pemotongan hewan kurban untuk memastikan organ hewan kurban dapat dikonsumsi masyarakat.

"Biasanya juga ada pemotongan hewan untuk dikonsumsi pada Lebaran Idul Adha dan itu akan dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
 
Ia menjelaskan pemeriksaan tahun ini cukup ketat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, guna memastikan ternak yang disembelih pada Idul Adha tidak terkontaminasi penyakit.
 
"Tugas kami untuk memastikan ternak itu sehat dan tidak terkontaminasi penyakit hewan menular apalagi zoonosis, yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia," kata dia.
 
Ia mengatakan pemeriksaan hewan ternak saat pemotongan, yaitu organ hati, limpa, dan usus.

"Intinya selama pelaksanaan pemotongan hewan kurban akan selalu diawasi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi," ujar dia.
 
Ia berharap, kepala desa dan camat di wilayah masing-masing untuk menyosialisasikan terkait dengan daging hewan kurban yang dapat dikonsumsi dan bebas penyakit pada Idul Adha.
 
"Kami harapkan ada kerja sama antara pemerintah daerah dengan para kepala desa dan camat untuk memberitahu masyarakat agar tidak mengonsumsi organ dan daging yang rusak dan memiliki penyakit," kata dia.
 
Pihaknya segera mengirim surat ke camat dan kepala desa turut aktif mengawasi hewan ternak pada pemotongan hewan kurban Idul Adha tahun ini.
 
"Aparat desa tentunya dapat ikut mengawasi tempat pemotongan hewan kurban sehingga daging yang dikonsumsi masyarakat itu bebas dari penyakit," ujarnya.