Palu (ANTARA) - Satgas III Preventif Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar razia kendaraan dalam upaya mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta penyebaran radikalisme di Kabupaten Poso dan Parigi Moutong.
Polda Sulteng gelar razia kendaraan cegah radikalisme di Poso dan Parimo
"Kegiatan razia ini merupakan wujud komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat," kata Kasubsatgas Humas Operasi Madago Raya AKP Basirun Laele di Poso, Rabu.
Ia mengatakan razia ini dilakukan rutin secara berkala sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di wilayah tersebut.
Satgas III Preventif melaksanakan razia di beberapa titik strategis di wilayah Poso dan Parigi Moutong. Petugas memeriksa kelengkapan identitas pengendara, serta melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan mereka untuk mengantisipasi adanya bahan peledak (handak) dan senjata api (senpi).
"Razia ini menyasar bahan peledak dan senjata api yang dapat membahayakan keamanan masyarakat," ujarnya.
Selain razia kendaraan, kata dia, Satgas III Preventif juga melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso dan Parigi Moutong.
Menurut dia, kegiatan razia ini merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kamtibmas dan mencegah gangguan keamanan di wilayah tersebut.
"Kami berharap dengan razia ini, dapat mencegah terjadinya gangguan kamtibmas dan penyebaran paham radikalisme di wilayah ini," ujar AKP Basirun Laele.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing, serta mengajak masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Menurut dia, kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan wilayah yang aman dan kondusif.
"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah ini. Laporkan kepada kami jika ada hal-hal yang mencurigakan," ujarnya.