Pemprov Sulteng ajak generasi muda adaptif di era digitalisasi

id Pemprov Sulteng ,Era digitalisasi ,Generasi muda ,Indonesia Emas 2045,Sulteng,Digital,Internet

Pemprov Sulteng ajak generasi muda adaptif di era digitalisasi

Pelajar mahasiswa dan SMA/SMK sederajat di Kota Palu saat mengikuti seminar literasi di Kota Palu, Minggu (23/6/2024). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng.

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak generasi muda daerahnya untuk bisa adaptif dan inovatif di era digitalisasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Transformasi digital adalah perubahan menyeluruh dalam operasi, proses bisnis, dan model bisnis suatu organisasi dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona di Palu, Minggu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber pada kegiatan seminar literasi bertajuk "Beretika di ruang digital dan meningkatkan pemahaman manusia dalam penggunaan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Era Sosial 5.0" di Universitas Datokarama Palu.
Sudaryono mengatakan bahwa transformasi digital ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, inovasi dan daya saing pada era digitalisasi saat ini.
Karena itu, katanya, penting untuk mengingat bahwa transformasi digital juga memerlukan perubahan budaya, manajemen yang efektif dan investasi yang tepat dalam infrastruktur teknologi.
Selain itu, perubahan sosial 5.0 mencerminkan tahap di mana teknologi tidak hanya mempengaruhi aspek-aspek industri, tetapi juga berdampak pada cara berinteraksi, bekerja dan kehidupan bermasyarakat.
Karena itu, Sudaryono mengajak generasi muda untuk dapat lebih beradaptasi pada era saat ini, terutama dalam menggunakan teknologi digital dan informasi secara efektif dan efisien untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Ia mengatakan bahwa generasi muda sebagai sumber daya manusia (SDM) potensial mampu memberikan lompatan besar dari sisi inovasi bagi Indonesia dengan memanfaatkan era digitalisasi.
Transformasi digital, kata dia, juga melibatkan penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan, analitik data, penyimpanan awan (cloud computing) dan pemikiran internet (Internet of Thinks).
Menurut dia, Dinas Kominfo memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan sosial 5.0, yakni pengembangan infrastruktur digital, regulasi dan kebijakan teknologi, literasi dan edukasi digital, kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi, penerapan teknologi, keamanan dan ketahanan siber, promosi dan inovasi.
"Saya berharap para peserta seminar dapat beradaptasi dengan perkembangan era digitalisasi saat ini, dan mendalami perkembangan teknologi informasi," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi, serta siswa SMA/SMK Sederajat se-Kota Palu.