Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas wilayah Indonesia akan diliputi awan hingga cerah berawan pada Jumat.
Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, BMKG memprakirakan sejumlah wilayah seperti Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Bandar Lampung, Ternate, Manokwari, Manado, dan Medan diprediksi berawan pada pagi dan siang hari.
Sementara cuaca di beberapa wilayah seperti Bengkulu, Semarang, Surabaya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Makassar, Kendari, dan Bandung diprakirakan cerah berawan.
Hujan juga diprakirakan turun di sejumlah lokasi dengan intensitas ringan hingga lebat seperti di Gorontalo, Jambi pada malam dan dini hari, Bandung pada malam hari, Samarinda, Pekanbaru pada dini hari, Mamuju siang dan malam hari, serta Medan pada malam hari.
Perekayasa Ahli Utama BMKG Urip Haryoko mengatakan adanya cuaca yang tidak menentu sesuai musimnya merupakan dampak dari perubahan iklim yang saat ini menjadi pembahasan di tingkat global.
Ia menilai kondisi ini menjadi penting untuk dipahami oleh seluruh pihak, agar upaya mitigasi bencana dapat dilakukan.
"Makanya, kami selalu update informasi musim setiap bulan supaya prakiraannya menjadi tepat," ujar Urip Haryoko.
Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, BMKG memprakirakan sejumlah wilayah seperti Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Bandar Lampung, Ternate, Manokwari, Manado, dan Medan diprediksi berawan pada pagi dan siang hari.
Sementara cuaca di beberapa wilayah seperti Bengkulu, Semarang, Surabaya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Makassar, Kendari, dan Bandung diprakirakan cerah berawan.
Hujan juga diprakirakan turun di sejumlah lokasi dengan intensitas ringan hingga lebat seperti di Gorontalo, Jambi pada malam dan dini hari, Bandung pada malam hari, Samarinda, Pekanbaru pada dini hari, Mamuju siang dan malam hari, serta Medan pada malam hari.
Perekayasa Ahli Utama BMKG Urip Haryoko mengatakan adanya cuaca yang tidak menentu sesuai musimnya merupakan dampak dari perubahan iklim yang saat ini menjadi pembahasan di tingkat global.
Ia menilai kondisi ini menjadi penting untuk dipahami oleh seluruh pihak, agar upaya mitigasi bencana dapat dilakukan.
"Makanya, kami selalu update informasi musim setiap bulan supaya prakiraannya menjadi tepat," ujar Urip Haryoko.
