Pemkab Sigi tingkatkan ketangguhan perempuan dan pemuda hadapi bencana alam

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Pemkab Sigi ,Ketangguhan masyarakat

Pemkab Sigi tingkatkan ketangguhan perempuan dan pemuda hadapi bencana alam

Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat (tiga dari kanan) memulai Program Penguatan Ketangguhan Perempuan dan Pemuda (Pakem) di Kabupaten Sigi dengan melibatkan Karsa Institute dan Care Indonesia. ANTARA/Moh Salam

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) meningkatkan program penguatan ketangguhan perempuan dan pemuda dengan melibatkan Karsa Institute dan Care Indonesia untuk kesiapan menghadapi bencana alam di daerah itu.

Program itu menyasar enam desa di Kabupaten Sigi, yaitu Pombewe, Ngatabaru, Pesaku, Rarapadende, Wisolo, dan Ramba.
 
"Pemerintah daerah melibatkan organisasi masyarakat dan instansi terkait untuk membangun kesiapsiagaan serta mengedukasi masyarakat, khususnya menghadapi bencana alam dan krisis lainnya " kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat di Sigi, Kamis.
 
Ia mengemukakan pemahaman masyarakat tentang ketahanan bencana dan krisis masih perlu ditingkatkan dengan kolaborasi, sehingga bisa memberikan edukasi pencegahan dan saat terjadi krisis serta bencana alam.
 
Ia mengatakan program itu dapat meningkatkan kapasitas perempuan dan pemuda di Kabupaten Sigi untuk bisa berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di tengah masyarakat.
 
"Tentunya organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sigi bisa saling bahu-membahu dalam peningkatan penguatan ketangguhan masyarakat, khususnya perempuan dan pemuda di daerah itu," ucapnya.
 
Seorang perwakilan Care Indonesia Abdul Wahib mengatakan pendekatan terpadu untuk program penguatan ketangguhan masyarakat di Sigi berjalan selama dua tahun.
 
"Masyarakat di enam desa itu akan dilibatkan untuk dilatih sehingga mampu bertahan dari dampak buruk krisis dan kebencanaan di daerah itu," ujarnya.
 
Ia menjelaskan setiap tahapan dalam program penguatan ketangguhan perempuan dan pemuda di Sigi dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
 
"Konsistensi pemantauan dan evaluasi penting dilakukan baik kepada masyarakat, pemerintah daerah, organisasi masyarakat untuk melihat dampak dan efektivitas serta efisiensi program tersebut, " ujarnya.
 
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai Indeks Risiko Bencana (IRB) rata-rata 147,07 dengan kategori tinggi selama 2015-2021.
 
Ancaman bencana alam di Sulteng, meliputi gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, serta abrasi.