Sigi dukung optimalisasi peran RPH jadi tempat transaksi ternak

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Dinas Peternakan ,Daging beku,IKN

Sigi dukung optimalisasi peran RPH jadi tempat transaksi ternak

Petugas Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi saat memeriksa sapi menggunakan teknologi USG di Sulawesi Tengah, Rabu (14/8/2024). ANTARA/Moh Salam

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah mendukung optimalisasi peran rumah potong hewan (RPH) modern sebagai tempat transaksi jual beli ternak di daerah itu.
 
 
Adapun pembangunan rumah potong hewan itu salah satunya bertujuan untuk menjamin ketersediaan hasil produk ternak yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
 
"Kami tahun 2024 lagi membangun rumah potong hewan (RPH) modern di Desa Beka Kecamatan Marawola yang berdekatan dengan pasar tradisional Dolo dan pasar hewan Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan di Sigi, Rabu.
 
Ia mengemukakan rumah potong hewan dapat dimaksimalkan untuk pengiriman daging sapi ke luar daerah di Sulawesi Tengah termasuk ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
 
"Itu kenapa kita berkeinginan saat jadi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan maka Pemkab Sigi tidak lagi mengirim ternak hidup ke Kalimantan tapi hanya mengirim sebatas daging beku," ucapnya.
 
Menurut dia, dengan membatasi pengiriman hewan ternak ke luar daerah maka peternak di Kabupaten Sigi dapat memanfaatkan kulit dan tulang sapi menjadi kerajinan lainnya guna meningkatkan ekonomi peternak setempat.
 
"Jadi nantinya hasil lain seperti kulit dan tulang sapi itu bisa dikelola peternak setempat menjadi kerajinan tas serta souvenir gantungan kunci, sehingga harapannya bisa menjadi nilai tambah lagi untuk peternak di Sigi," katanya.
 
Ia berharap masyarakat di Kabupaten Sigi tetap semangat beternak baik sapi, kambing dan babi di daerah itu.
 
"Untuk peternakan kami harapkan jangan jenuh beternak dan memotivasi diri bagaimana nilai-nilai satuan unit peternakan itu dari hari ke hari tidak menurun tapi harus naik," ujarnya.
 
Pemerintah daerah, kata dia, fokus dalam membangun dan mendukung peternak yang ada di Kabupaten Sigi yaitu dengan memberikan bantuan 1000 ekor ternak setiap tahun dan pengobatan ternak secara berkala pada ternak masyarakat.
 
"Kami tentunya memberikan dukungan kepada peternak di Kabupaten Sigi dengan memberikan pelayanan kesehatan ternak dan melakukan pengawasan serta penanganan kesehatan hewan," kata dia.
 
Ihsan menyebutkan selam dua tahun berturut-turut mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik untuk pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Sigi.
 
"Alokasi DAK non fisik itu guna penanganan kesehatan hewan di Kabupaten Sigi dan itu sangat membantu pemerintah daerah dalam penanganan kesehatan ternak sehingga peternak tidak takut untuk beternak karena ada jaminan seperti itu," tuturnya.
 
Diketahui pemerintah daerah menetapkan target sampai 2024 populasi ternak sapi 100 ribu ekor, kambing 200 ribu ekor, dan babi 100 ribu ekor di Kabupaten Sigi.