Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memfasilitasi pelaku usaha pertanian di daerah itu untuk menampilkan dan memasarkan aneka produk hasil pertanian melalui pasar tani.
Pemprov Sulteng fasilitasi pelaku usaha pertanian pasarkan produk
"Kegiatan ini untuk mendekatkan pasar kepada masyarakat, sekaligus membuka ruang bagi pelaku usaha pertanian memperdagangkan hasil produksinya," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHP) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan, pasar tani merupakan kegiatan rutin dilaksanakan pihaknya, namun kali ini dikemas dalam berbagai kegiatan untuk menyambut HUT ke-79 Republik Indonesia, dan juga merupakan rangkaian kegiatan Anugerah Daya Saing Produk Pertanian 2024.
Ia mengatakan, agenda rutin ini sebagai bagian dari pemberdayaan petani dengan mendekatkan peluang pasar, sekaligus ajakan agar lebih meningkatkan produksi dan produktivitas untuk menopang ketahanan pangan daerah maupun nasional.
Pasar tani ini, kata Nelson, menyediakan 50 gerai yang diikuti oleh 200 kelompok maupun gabungan kelompok tani dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Melalui kegiatan pasar tani menjadi wadah bagi petani dan pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan karena hasil panen langsung dijual ke konsumen," ujarnya.
Menurut dia, keterlibatan petani sangat strategis pada rantai pasok bahan pangan, sehingga pemerintah memiliki tanggung jawab memperluas jangkauan pasar hasil-hasil produk pertanian, supaya tingkat kesejahteraan petani meningkat.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjual berbagai macam produk hasil pertanian, diantaranya produk hasil tanaman pangan, produk hortikultura, makanan olahan hasil produk pertanian dalam kemasan,
Berbagai produk hasil pertanian dan UMKM dijual di pasar tani antara lain cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, berbagai sayur-sayuran, hingga produk olahan seperti keripik, salad buah, tahu, tempe, dan lainnya.
Adapun beberapa harga produk pertanian yang ditawarkan, yakni bawang putih Rp25 ribu per kilogram, bawang merah Rp20 ribu per kilogram, cabai rawit Rp10 ribu per kantong, cabai keriting Rp5ribu per kantong, selada hidroponik Rp15 ribu per kantong.