OJK mencatat kinerja keuangan Sulteng tumbuh positif hingga triwulan II 2024

id OJK Sulteng ,Kinerja industri keuangan Sulteng ,Industri keuangan Sulteng tumbuh positif ,Sulawesi Tengah

OJK mencatat kinerja keuangan Sulteng tumbuh positif hingga triwulan II 2024

Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo. (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kinerja sektor keuangan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap terjaga stabil dengan pertumbuhan yang positif hingga triwulan II 2024.
 
Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Rabu, mengatakan kondisi industri jasa keuangan di wilayah Sulteng hingga triwulan II 2024 tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
 
"Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan," katanya.
 
OJK mencatat pada posisi triwulan II 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year (yoy) dengan posisi aset perbankan tercatat tumbuh sebesar 16,66 persen mencapai Rp71,16 triliun pada Juni 2024, dari Rp60,21 triliun pada Juni 2023.
 
Selanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) sampai pada triwulan II tumbuh positif sebesar 12,53 persen, dari Rp32,33 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp36,38 triliun pada Juni 2024.
 
Sedangkan untuk kredit perbankan tumbuh sebesar 21,18 persen, dari Rp44,55 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp54,26 triliun pada Juni 2024 dengan kualitas kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang tetap terjaga di angka 1,57 persen.
 
"Kinerja perbankan syariah mengalami peningkatan dengan nilai aset tercatat Rp3,21 triliun atau tumbuh sebesar 16,68 persen," ujar Triyono.
 
Sementara itu, pembiayaan syariah sampai pada triwulan II juga masih menunjukkan tren positif dengan tumbuh sebesar 16,03 persen menjadi Rp2,87 triliun.
 
Pihaknya juga menyampaikan perbankan terus berkomitmen untuk terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM.
 
Pada posisi triwulan II 2024, penyaluran kredit UMKM sebesar Rp16,60 triliun atau tumbuh 15,04 persen dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,80 persen atau masih di bawah batas 5 persen.