Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah mencatat perputaran ekonomi selama kegiatan Festival Danau Lindu (FDL) tahun 2024 5-7 September mencapai Rp300 juta.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Lindu, Minggu, mengatakan, Festival Danau Lindu tidak hanya melestarikan budaya dan pariwisata juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi selama kegiatan tersebut.
"Tentunya pariwisata di Kawasan Danau Lindu ini ke depan bisa menjadi pariwisata sebagai ujung tombak ekonomi bersama pertanian di daerah itu," kata Samuel Yansen Pongi.
Ia mengemukakan, Festival Danau Lindu akan menjadi puncak festival di Kabupaten Sigi setiap tahunnya.
"Harapannya setiap kecamatan di Kabupaten Sigi dapat membuat agenda atau pagelaran seni dan budaya di masing-masing wilayahnya setiap bulan untuk menyongsong Festival Danau Lindu tahun 2025, " ucapnya.
Pemerintah daerah mengajak seluruh masyarakat ikut bersama-sama mendukung kegiatan festival-festival di setiap kecamatan.
"Kita harus kembangkan kegiatan dan festival budaya di kecamatan-kecamatan karena itu bisa menjadi sumber pendapatan daerah maupun para pelaku UMKM setempat, " sebutnya.
Menurutnya berdasarkan laporan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi bahwa uang berputar selama pelaksanaan Festival Danau Lindu di Desa Tomado 5-7 September 2024 sebanyak Rp300 juta untuk pelaku UMKM.
"Hal itu naik dan meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp167 juta, harapan kami terkait pelaksanaan Festival Danau Lindu ini ada efek positif untuk pelaku-pelaku UMKM setempat, " ujarnya.
Diketahui pengunjung yang hadir selama pelaksanaan Festival Danau Lindu mencapai 8 ribu lebih selama tiga hari kegiatan tersebut.
"Jadi memang ada dampak positif kepada masyarakat setiap ada kegiatan dilakukan seperti Festival Danau Lindu ini," tuturnya.
Samuel menjelaskan, pemerintah daerah sudah merencanakan pembangunan infrastruktur berupa panggung utama dan panggung tempat penonton di kawasan Danau Lindu.
Ia memastikan pemerintah daerah senantiasa melakukan evaluasi pasca pelaksanaan Festival Danau Lindu untuk meningkatkan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.
"Tahun depan akan dibuat desain panggung permanen tetapi masih sesuai dengan kearifan lokal termasuk panggung tempat penonton serta pembangunan pedestrian atau jalur pejalan kaki sepanjang Danau Lindu dari Desa Anca ke Langko," sebutnya.
Danau Lindu atau kawasan enclave Lindu merupakan bagian dari Kawasan Cagar Biosfer Taman Nasional Lore Lindu, yang luasnya mencapai 34,88 km² dengan kedalaman rata-rata 38 meter dan berada di ketinggian sekitar 1000 mdpl.
Kawasan Lindu atau enclave Lindu kaya akan keanekaragaman hayati dan kearifan budaya.