Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menggencarkan kegiatan edukasi keuangan sebagai upaya memperkuat literasi keuangan masyarakat di daerah ini.
OJK Sulteng gencarkan edukasi perkuat literasi keuangan masyarakat
"Sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan, OJK senantiasa melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara rutin, di mana sejak awal tahun sampai dengan Agustus 2024 telah melaksanakan 58 kegiatan edukasi," kata Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo dalam keterangannya diterima di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan dari 58 kegiatan ini tersebut, sebanyak 10.478 peserta dari berbagai kalangan telah mendapatkan edukasi keuangan mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa hingga penyandang disabilitas.
Menurut dia, edukasi dilakukan untuk mendorong para pelajar agar menabung sejak usia dini, serta meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sehingga masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan dan investasi ilegal.
Selain itu, kata dia, sebagai upaya mendukung pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan yang masif dan merata, OJK menginisiasi adanya kolaborasi dan sinergi kegiatan literasi dan inklusi keuangan oleh seluruh Kementerian/Lembaga, PUJK, dan stakeholder terkait melalui pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
"Di Sulawesi Tengah, pencanangan GENCARKAN telah diselenggarakan di Kantor Gubernur Sulteng dengan dihadiri lebih dari 200 siswa SMA dan diikuti secara online oleh seluruh SMA di provinsi ini," ujarnya.
Ia mengatakan, OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi dan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di sektor jasa keuangan.
"OJK terus mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif untuk menangani isu perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan," katanya.