Program MBG mulai dilaksanakan di sejumlah sekolah di Provinsi Sulteng

id Sulawesi Tengah ,Program makan bergizi gratis,MBG,Dinas pendidikan Sulteng

Program MBG mulai dilaksanakan di sejumlah sekolah di Provinsi Sulteng

Siswa SMAN 2 Kota Palu menyantap makan siang gratis yang dibagikan oleh pihak sekolah di Palu, Senin (13/1/2025). (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dilaksanakan di sejumlah sekolah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Senin.

"Kami dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng memantau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah yang mulai dilaksanakan hari ini," kata Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng M. Yunus di Palu, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi secara intensif dengan pihak TNI, dalam hal ini Kodim Palu dan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait pelaksanaan program MBG.

Ia mengemukakan bahwa program MBG tahap awal ini mulai dilaksanakan pada delapan sekolah, yakni Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kartika, Taman Kanak-Kanak (TK) Kartika, dan Sekolah Dasar (SD) Alkhaairat.

Kemudian, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swadaya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swadaya, SMK 1 Palu dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Palu.

Ia menyebut untuk saat ini terdapat satu dapur makan bergizi gratis atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung pelaksanaan program MBG dengan sasaran 3.000 peserta didik.

Ia menyebut bahwa secara keseluruhan terdapat sekitar 225 ribu siswa di Provinsi Sulteng. Mereka akan menerima program MBG secara bertahap menunggu kesiapan segala infrastruktur pendukung.

"Ini akan berlanjut secara terus menerus, setiap hari. Namun harus dipahami bahwa ini masih awal, tentu akan dilaksanakan sembari tetap melakukan evaluasi menuju kesempurnaan," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa dalam pemantauan implementasi program tersebut, kesiapan sekolah menjadi evaluasi. Menurut dia, sekolah perlu menyiapkan ruang transit agar sterilisasi makanan tetap terjaga, serta penambahan petugas agar pendistribusian makanan kepada siswa lebih terarah.