Sabalenka ganti taktik untuk lewati babak pertama Australian Open

id Sabalenka,Aryna Sabalenka,Australian Open 2025,Grand Slam

Sabalenka ganti taktik untuk lewati babak pertama Australian Open

Petenis Belarus Aryna Sabalenka mengembalikan bola ke arah lawannya petenis AS Madison Keys dalam babak 16 besar tunggal putri turnamen tenis China Open 2024 di Beijing, China (2/10/2024). Aryna Sabalenka mengalahkan Madison Keys dengan skor 6-4, 6-3. (ANTARA FOTO/Xinhua/Wang Lili/tom.)

Jakarta (ANTARA) - Perjuangan Aryna Sabalenka untuk meraih gelar Australian Open ketiga berturut-turut dimulai dengan kemenangan petenis nomor satu dunia itu atas Sloane Stephens 6-3, 6-2 di babak pertama.

Dalam pertarungan antara dua juara Grand Slam, Sabalenka hanya membutuhkan tujuh menit untuk membangun keunggulan 3-0 atas Stephens.

Juara US Open 2017 itu perlahan bangkit untuk kembali ke pertandingan dan melakukan servis pada kedudukan 4-3, tetapi pengembalian servis Sabalenka yang mematikan terbukti terlalu berat bagi servis petenis Amerika itu.

"Saya pikir saya agak tertekan setelah beberapa gim tidak berjalan dengan baik," kata Sabalenka dikutip dari WTA, Senin.

"Saya tertekan dan memberinya kesempatan untuk bangkit kembali dalam pertandingan. Saya senang bahwa dalam gim itu, pada kedudukan 4-3 saya melangkah ke depan dan maju ke net. Saya pikir itulah kunci untuk kembali ke pertandingan ini."

Dalam gim terpanjang di pertandingan itu, Sabalenka berhasil menembus break point keempatnya untuk mendapatkan kembali keunggulan yang tidak ia lepaskan.

Ia menyelesaikan pertandingan dengan 20 pukulan winner dan mematahkan servis Stephens lima kali dari 13 break point.

"Saya pikir itu perbedaan yang besar, membandingkan diri saya dengan tiga tahun lalu," kata Sabalenka.

"Pada saat itu saya akan frustrasi dan mungkin akan kalah di set pertama. Saya tidak yakin apakah saya akan mampu memenangi pertandingan. Itulah yang saya ingat."

"Saya sangat senang bahwa saya meningkatkan ketangguhan mental saya, katakanlah. Saya mampu tetap fokus tidak peduli berapa pun skornya, apa pun situasinya. Saya fokus pada permainan, pada poinnya. Saya fokus poin demi poin," ujar petenis berusia 26 tahun itu.

Sebagai juara bertahan Australian Open dan US Open, kemenangan Sabalenka memperpanjang rekor kemenangannya di turnamen lapangan keras major menjadi 15.

Sejak awal musim 2023, Sabalenka memiliki catatan menang kalah yang luar biasa 28-1 di turnamen Grand Slam lapangan keras, dengan satu-satunya kekalahannya terjadi dalam tiga set di final US Open 2023 melawan Coco Gauff.

Selama dua pekan mendatang di Melbourne, Sabalenka berusaha menjadi petenis putri pertama sejak Martina Hingis yang berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di Melbourne pada 1997-1999.

Diunggulkan sebagai No.1 untuk pertama kalinya di Grand Slam, Sabalenka juga ingin menjadi unggulan teratas pertama yang memenangi gelar tunggal putri Australian Open sejak Ashleigh Barty memastikan gelar Grand Slam di kampung halamannya pada 2022.

Masih dengan rekor sempurna 6-0 di musim baru, Sabalenka akan menghadapi Jessica Bouzas Maneiro di babak kedua. Dalam debutnya di babak utama Australia Terbuka, petenis Spanyol berusia 22 tahun itu dengan mudah mengalahkan petenis Inggris Sonay Kartal 6-1, 7-6(5).