Kadin Parimo harap balai karantina percepat teken protokol ekspor durian

id Barantin, kadin Parimo, ekspor, durian, Parigi moutong, sulteng

Kadin Parimo harap balai karantina percepat teken protokol ekspor durian

Dok- Petugas membersihkan durian di salah satu rumah kemas di Kabupaten Parigi Moutong untuk menjalani serangkaian proses pemilihan kualitas buah pada kunjungan tim GACC China melalui audit protokol ekspor durian, Selasa (11/3/2025). (ANTARA/Moh Ridwan)

Balai Karantina harus memberikan perhatian serius

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah berharap Balai Karantina Indonesia (Barantin) dapat mempercepat penandatanganan protokol ekspor komoditas durian ke China.

“Balai Karantina harus memberikan perhatian serius, jika protokol ekspor yang disyaratkan Tiongkok sudah ditandatangani maka kran ekspor durian sudah bisa dilakukan tahun ini," kata Ketua Kadin Parigi Moutong Faradiba Zaenong di Parigi, Rabu.

Ia mengemukakan penandatangan protokol ekspor sangat penting, mengingat ekspor durian Indonesia saat ini hanya sampai ke Thailand, karena buah yang diekspor ke negara tersebut masuk ke China tidak lagi menggunakan brand Indonesia, melainkan brand Tailand.

Di samping itu, ekspor langsung ke Tiongkok dinilai lebih cepat dan melekat brand Indonesia, yang mana ekspor durian ke China hanya membutuhkan waktu sembilan hari, berangkat dari Pelabuhan Pantoloan Palu langsung ke negara tujuan.

"Ekspor ke Thailand butuh waktu yang panjang, maka kami berharap Barantin bisa segera menandatangani apa yang menjadi syarat ekspor," ucapnya.

Baca juga: Sulteng tunggu hasil audit protokol ekspor durian ke China
Baca juga: Apdurin Parimo optimistis protokol ekspor durian ke China terpenuhi

Ia menjelaskan, berbagai kelengkapan dokumen yang disyaratkan oleh General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC) telah dipenuhi, termasuk standar keamanan pangan untuk buah durian yang ditetapkan pemerintah China.

Oleh sebab itu pemerintah perlu mempercepat tahap akhir persiapan ekspor, di satu sisi petani dan perusahaan rumah kemas durian telah siap menyambut kegiatan ekspor.

"GACC telah melakukan peninjauan dan penilaian rumah kemas durian di Parigi Moutong pada Maret 2025, tentunya kami berharap langkah ini secepatnya terealisasi," kata Faradiba berharap.

Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, luas lahan pertanian durian di Parigi Moutong mencapai 3.833 hektare tersebar di 23 kecamatan dengan jumlah produksi per tahun mencapai 305.419 ton dan kabupaten itu merupakan daerah penghasil durian terbesar di Sulteng.

Ia juga meminta Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian serius terhadap pengembangan perkebunan durian di Indonesia, dengan menggalakkan edukasi tentang standar perkebunan durian yang baik kepada para petani.

"Peluang ekor komoditas ini sangat baik, tentunya dapat membantu meningkatkan ekonomi petani durian, dan memberikan pemasukan finansial bagi negara," kata dia.