Atambua - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, memasang fasilitas listrik tenaga surya (solar cell) untuk kebutuhan 100 kepala keluarga di Desa Fatulotu Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, daerah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
"Kegiatan pemasangan sarana penerangan untuk rumah tangga tersebut merupakan salah satu dari item pekerjaan fisik yang dilakukan anggota TNI AD dalam rangkaian kegiatan TNI Menunggal Membangun Desa (TMMD) ke-89," kata Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Kav Jhony Heryanto, di Atambua ibu kota Kabupaten Belu, Kamis.
Dia menyebutkan kegiatan TMMD yang secara resmi dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Rabu (10/10) di Desa Fatulotu Kecamatan Lasiolat, dan berlaku secara nasional itu, akan berakhir pada Selasa (30/10) mendatang.
Menurut dia, pemasangan fasilitas penerangan kepada 100 kk di desa tersebut, dimaksudkan sebagai bentuk perhatian pemerintah melalui TNI AD kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di perbatasan negara, agar bisa menikmati fasilitas yang layak dan sama dengan masyarakat di tempat lainnya.
Masyarakat di tapal batas negara, kata dia, juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan sentuhan sejumlah fasilitas yang bisa menyokong kemajuan dan peningkatan kualitas hidup rumah tangganya ke arah yang lebih baik.
Rasa nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat di batas negara, kata dia, pun teruji dari seberapa besar sentuhan dan perhatian pemerintah dan seluruh elemen bangsa dalam memberikan sejumlah fasilitas pendukung untuk perjalanan kehidupan dan aktivitas hidupnya sehari-hari.
"Masyarakat di daerah batas negara tidak boleh merasa dianaktirikan dengan masyarakat lainnya. Mereka juga butuh perhatian yang adil dari pemerintah," kata Heryanto.
Selain pemasangan listrik tenaga surya, ada sejumlah kegiatan fisik dan non fisik lain yang dilakukan oleh TNI AD dalam kegiatan TMMD ke-89 tersebut.
Dia menyebutkan, sejumlah kegiatan fisik yang dilakukan, di antaranya, pengerjaan gorong-gorong dan pembukaan jalan desa terpencil, pembagunan bantuan rumah sederhana berjumlah enam unit, pembuatan mandi cuci kakus (MCK), rehabilitasi dan penambahan dua kelas baru di dua SD.
Sementara itu, untuk kegiatan non fisik, di antaranya, pelatihan teknologi tepat guna, pemeriksaan dan layanan kesehatan, pendalaman pengelolaan pertanian dan peternakan, serta pemantapan idiologi kebangsaan untuk menanamkan nilai nasionalisme kebangsaan.
Dia mengatakan, semua jenis kegiatan tersebut, akan melibatkan 150 prajurit TNI AD dan akan dibantu oleh sejumlah komponen lain termasuk masyarakat.
"Kita berharap, kegiatan TMMD kali ini bisa mendapatkan dukungan yang baik dari masyarakat agar tujuan untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah batas negara ini bisa tercapai," kata Heryanto.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo meminta jajaran prajurit AD di batas negara agar selalu melakukan tugasnya dengan ikhlas, penuh tanggung jawab, profesional dan bermanugal dengan masyarakat.
Permintaan itu disampaikan Jenderal Pramono saat membuka kegiatan TNI Menunggal Membangun Desa (TMMD) ke-89 secara nasional di Desa Fatulotu Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, daerah yang berapit dengan Negara Timor Leste, Rabu (10/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Bupati Belu Joachim Lopez serta seluruh jajaran TNI AD.
Dia mengatakan kemandirian TNI sebagai alat negara yang bertugas sebagai pengayom, pelindung dan penjaga kedaulatan negara, harus juga disertai dengan semangat keikhlasan, tanggung jawab, profesional serta membangun kerja sama bersama rakyat di setiap wilayah tugas masing-masing.
Dalam konteks kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-89 tahun 2012 TNI AD diminta untuk selalu menjadi pelopor pergerakan kemandirian masyarakat untuk penciptaan situasi dan suasana kehidupan sosial kemasyarakatn yang lebih kondusif, dalam segala aspek pelaksanaan tugas masing-masing, temasuk sebagai penjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Menurut dia, kegiatan TMMD ke-89 2012 yang secara serentak dimulai Rabu (10/10) di seluruh Indonesia dicanangkan di Desa Fatulotu Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, karena wilayah ini juga merupakan wilayah yang strategis untuk mendapatkan perhatian, karena berada di wilayah batas RI-Timor Leste.
Masyarakat di tapal batas, kata dia, harus diberikan perhatian untuk bisa memajukan taraf hidup sosial ekonomi, demi menjamin rasa nasionalisme kebangsaan dalam membantu elemen lainnya termasuk TNI menjaga keutuhan dan kadaulatan NKRI.
Perbatasan negara, kata dia, merupakan serambi terdepan NKRI yang membutuhkan kekhususan dalam sentuhan segala aspek pembangunan, agar masyarakat di tapal batas negara itu bisa mendapatkan kemajuan dan kesejahteraannya.
Banyak hal, lanjut Jenderal Pramono, akan dilakaukan dalam kegiatan TMMD tersebut, baik dari aspek fisik dalam bentuk pembangunan infrastruktur dan juga dari aspek non fisik dalam bidang semangat nasionalisme dan bela negara.
"Pada prinsipnya TMMD ini akan bermuara kepada peningkatan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, khusus di tapal batas negara," kata Jenderal Pramono.
Untuk semuanya itu, dia berharap, prajurit TNI AD yang terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan tersebut, dan bekerja dengan ikhlas, bertanggung jawab, profesionalisme serta terus membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat untuk kemanunggalan TNI-rakayat yang lebih baik.(KR-YHS/SKD)