Palu (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pendataan terhadap para korban dalam peristiwa tanah longsor di lokasi pertambangan emas Kelurahan Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
“Masih dilakukan olah TKP dan pendataan korban serta saksi. Kapolsek dan jajaran Reskrim Polresta Palu juga masih berada di lokasi," kata Ps Kasubsi PIDM Polresta Palu AIPTU Kadek Aruna dalam keterangan tulisnya diterima di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan kepolisian setempat terus mendalami peristiwa naas guna mengungkap jumlah korban dan memberikan informasi akurat untuk disampaikan ke publik.
"Hasil olah TKP akan sampaikan kembali setelah semua proses selesai," ujarnya.
Ia mengemukakan laporan diterima pihaknya longsor terjadi sekitar pukul pada Selasa (3/6) sekitar Pukul 06:30 Wita dan menimpa sejumlah penambang yang saat kejadian diperkirakan berjumlah sekitar 30 orang.
Satu orang dinyatakan meninggal dunia atas nama Andri, warga Desa Palolo, Kabupaten Sigi yang berdomisili di Kelurahan Lasoani, Kota Palu.
Korban meninggal akibat tertimpa batu besar saat sedang tertidur di mulut lubang tambang.
"Laporan kami terima jenazah Andri telah dipulangkan ke Desa Palolo dan dimakamkan oleh keluarganya pada hari yang sama," kata dia menuturkan.
Sementara itu, satu orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan, identitas korban luka tersebut masih dalam proses pendataan.