Longsor di tambang Poboya Palu, polisi olah TKP dan data korban

id Longsor, tambang emas, polresta Palu, Poboya, sulteng, pertambangan,Tambang rakyat

Longsor di tambang Poboya Palu, polisi olah TKP dan data korban

Satuan Reserse Kriminal Polres Palu melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemasangan garis polisi di lokasi pertambangan kontrak karya PT Citra Palu Mineral Kelurahan Poboya, Kota Palu, Provinsi Sulteng, Senin (29/8/2022). ANTARA/HO-HMS Polres Palu

Masih dilakukan olah TKP dan pendataan korban serta saksi

Palu (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pendataan terhadap para korban dalam peristiwa tanah longsor di lokasi pertambangan emas Kelurahan Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.

“Masih dilakukan olah TKP dan pendataan korban serta saksi. Kapolsek dan jajaran Reskrim Polresta Palu juga masih berada di lokasi," kata Ps Kasubsi PIDM Polresta Palu AIPTU Kadek Aruna dalam keterangan tulisnya diterima di Palu, Selasa.

Ia menjelaskan kepolisian setempat terus mendalami peristiwa naas guna mengungkap jumlah korban dan memberikan informasi akurat untuk disampaikan ke publik.

"Hasil olah TKP akan sampaikan kembali setelah semua proses selesai," ujarnya.

Ia mengemukakan laporan diterima pihaknya longsor terjadi sekitar pukul pada Selasa (3/6) sekitar Pukul 06:30 Wita dan menimpa sejumlah penambang yang saat kejadian diperkirakan berjumlah sekitar 30 orang.

Satu orang dinyatakan meninggal dunia atas nama Andri, warga Desa Palolo, Kabupaten Sigi yang berdomisili di Kelurahan Lasoani, Kota Palu.

Korban meninggal akibat tertimpa batu besar saat sedang tertidur di mulut lubang tambang.

"Laporan kami terima jenazah Andri telah dipulangkan ke Desa Palolo dan dimakamkan oleh keluarganya pada hari yang sama," kata dia menuturkan.

Sementara itu, satu orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan, identitas korban luka tersebut masih dalam proses pendataan.

Pewarta :
Editor : Fauzi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.