Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bertekad mengubah paradigma pembangunan dengan mengalirkan seluruh sumber daya yang dimiliki pusat langsung ke desa-desa.
Ferry, dikutip dari keterangan pers Kemenkop di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga berambisi mewujudkan keadilan sosial hingga ke pelosok desa. Salah satu langkah konkretnya adalah melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
“Belum pernah dalam sejarahnya semua sumber daya yang dimiliki disalurkan ke desa-desa. Ini sekaligus untuk membesarkan koperasi di seluruh Indonesia,” katanya saat melakukan monitoring percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Selasa (10/6).
Ia melanjutkan, program pembentukan Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada Juli mendatang, dan diperkirakan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2025. Dalam rentang waktu tersebut, pemerintah akan fokus mematangkan skema pembiayaan dan penyalurannya, serta menyiapkan pelatihan untuk sumber daya manusia (SDM) dan aset yang akan digunakan oleh koperasi desa.
Dalam upaya efisiensi, Ferry mendorong gubernur, bupati, dan walikota untuk memanfaatkan aset-aset negara yang tidak terpakai, termasuk aset-aset desa, sebagai tempat kegiatan Kopdes Merah Putih.
"Dananya lebih baik disalurkan menjadi bentuk fasilitas pinjaman, hingga pembiayaan digunakan sebesar-besarnya untuk kegiatan modal kerja dari koperasi desa," ujarnya.
Dengan skema ini, kopdes diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan simpan pinjam yang mampu mengatasi masalah rentenir dan pinjaman online. Lebih lanjut, kopdes juga akan menjalankan apotek desa untuk menyediakan obat-obatan terjangkau, serta mendukung klinik-klinik desa untuk menunjang Puskesmas di kecamatan, menangani masyarakat lanjut usia, balita, dan ibu hamil.
Tak hanya itu, kopdes juga akan mengelola toko atau gerai kebutuhan sehari-hari yang akan membantu warung-warung UMKM yang ada di desa tersebut. Gudang-gudang kopdes nantinya akan berfungsi sebagai pusat penyaluran gas elpiji 3 kilogram, pupuk, serta alat pertanian dan nelayan.
Dalam kesempatan yang sama, Ferry berharap Kabupaten Lahat dapat membentuk 3-4 koperasi desa percontohan dalam dua bulan ke depan.
Ia juga mendorong kopdes untuk menggali dan tampil dengan potensi daerahnya masing-masing, seperti peternakan, perkebunan, hingga pertambangan, bahkan memungkinkan pengajuan izin tambang dan mineral oleh koperasi sesuai UU Minerba.
Ia juga menyebutkan bahwa Kementerian ESDM sedang mengkaji kemungkinan agar koperasi di Sumatera Selatan bisa mengajukan izin untuk mengelola sumur-sumur minyak dan gas bumi bekas Pertamina yang ada di wilayah tersebut.