Sigi (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu menggandeng aparat penegak hukum yakni Polsek dan Koramil Dolo di Kabupaten Sigi memperkuat kolaborasi guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) di Kabupaten Sigi.
Kepala Lapas Perempuan Palu Yoesiana mengatakan kerja sama itu merupakan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait kebijakan penempatan personel TNI dan Polri di lapas dan rutan.
"Jadi penempatan personel TNI-Polri di lapas ini penting karena merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas," kata Yoesiana kepada awak media di Sigi, Sabtu.
Ia menuturkan Lapas Perempuan Palu dan Polsek serta Koramil Dolo sepakat secara bersama-sama mendukung langkah preventif terhadap potensi kerusuhan di dalam lapas dan meningkatkan kesiapsiagaan petugas pemasyarakatan.
"Dalam kesepakatan itu memuat bahwa kedua pihak wajib melaksanakan pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban apabila terjadi kerusuhan di Lapas Perempuan Kelas III Palu," ucapnya.
Ia mengemukakan ke depan diperlukan penyusunan langkah koordinatif guna merespon situasi darurat sesuai kondisi di lapas tersebut.
"Paling penting bagaimana meningkatkan kapasitas pegawai lapas melalui pelatihan kesamaptaan, perawatan senjata api, hingga pelatihan menembak," sebutnya.
Menurut dia, kolaborasi itu merupakan bentuk nyata sinergi antar sektor dalam menjaga stabilitas keamanan, khususnya di lingkungan pemasyarakatan.
"Pada intinya peran dari personel TNI dan Polri dalam mendukung ketertiban di dalam lapas sangat penting dan dibutuhkan sehingga melalui kerja sama ini koordinasi dapat berjalan sistematis dan responsif di masa mendatang," katanya.
Sementara itu Kapolsek Dolo Iptu Fransiskus mengapresiasi inisiatif oleh Lapas Perempuan yang berlokasi di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.
"Personel Polri tentunya siap memberikan dukungan untuk menjaga situasi kamtib yang kondusif termasuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergi lapangan dalam menghadapi kondisi darurat di lapas," ujarnya.
Fransiskus berharap sinergi antar lembaga ini dapat diwujudkan secara nyata seperti adanya patroli bersama, pelatihan, dan respons cepat terhadap potensi gangguan kamtib di Lapas Perempuan.
