Sigi (ANTARA) - Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memastikan seluruh hasil kajian di kawasan transmigrasi Lembantongoa, Kabupaten Sigi segera disusun untuk menjadi rekomendasi kepada Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan pemerintah daerah setempat.
"Jadi, untuk hasilnya banyak kami dapatkan di kawasan Transmigrasi Lembantongoa Palolo, terutama terkait masalah tahunan yang belum teratasi hingga saat ini," kata Koordinator Lapangan Tim Ekspedisi Patriot Undip, Irshandi Amra saat ditemui awak media di Desa Lembantongoa Sigi, Rabu.
Ia mengemukakan salah satu masalah, yakni persoalan akses jalan dan lahan milik warga transmigran yang tinggal di Lembantongoa.
"Kalau masalah di Lembantongoa adalah terkait lahan yang dari awal transmigran belum mendapatkan sertifikat, jadi transmigran ini hanya mendapatkan sertifikat lahan pekarangan," ucapnya.
Menurut dia, transmigran di Lembantongoa Palolo juga khawatir lahannya masuk dalam kawasan hutan lindung.
"Persoalan akses jalan menuju Lembantongoa merupakan persoalan utama dan dasar di kawasan transmigrasi Palolo ini," katanya.
Tim Patriot Undip pun meminta agar pengaspalan jalan dari Lembantongoa menuju kawasan transmigrasi Dusun Tokelemo sepanjang 5 kilometer dapat segera direalisasikan oleh pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten.
Irshandi menjelaskan seluruh masukan dari masyarakat di kawasan transmigrasi Palolo ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
"Hasil pertemuan bersama masyarakat ini akan kami bawa ke forum berikutnya dengan menghadirkan pimpinan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sigi, karena kawasan transmigrasi ini semua dinas punya peran untuk membangun kawasan transmigrasi tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sigi Febriyanto mengatakan untuk di UPT Lembantongoa persoalan utama adalah infrastruktur jalan yang kurang memadai.
Menurut dia, pengerjaan perbaikan akses jalan di kawasan transmigrasi sudah dimulai tahun 2025.
"Alhamdulillah, ada intervensi pemerintah provinsi akan membangun jalan sepanjang 2 kilometer, kemudian Pemkab Sigi juga menggunakan APBD sepanjang 1 kilometer serta dari pemerintah pusat 2 kilometer, sehingga total jalan yang di aspal di UPT Lembantongoa sepanjang 5 kilometer," kata Febriyanto.
Berdasarkan data Disnakertrans Sigi bahwa jumlah transmigran di Kawasan Transmigrasi Lembantongoa Palolo sebanyak 365 kepala keluarga.
