Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah memastikan senantiasa terus memperkuat koordinasi dan sinkronisasi program terkait penanggulangan kemiskinan di daerah itu.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi utama dalam menurunkan angka kemiskinan secara efektif dan berkelanjutan.
"Jadi di Sigi mencatat penurunan angka kemiskinan sebesar 1,59 poin persentase pada tahun 2025 dari 12,83 persen," kata Samuel saat ditemui awak media di Desa Kalukubula, Sabtu.
Ia mengemukakan saat ini Kabupaten Sigi menempati posisi kedua tertinggi setelah Kabupaten Tojo Una-una sebagai daerah dengan penurunan tingkat kemiskinan terbesar di Sulawesi Tengah.
"Tentunya penanggulangan kemiskinan tidak dapat dilakukan secara parsial namun harus ditempuh melalui pendekatan terpadu, sistematis, dan berkeadilan," ucapnya.
Ia menuturkan perlunya sinergi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi serta dukungan aktif dari masyarakat sehingga upaya percepatan penurunan kemiskinan dapat tercapai secara optimal.
Menurut dia, penanggulangan kemiskinan saat ini dengan fokus dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kesehatan dan pendidikan.
"Pemerintah daerah terus berupaya memastikan seluruh program yang dijalankan tepat sasaran, terukur, serta mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Diketahui masyarakat miskin di Kabupaten Sigi tahun 2024 sebesar 12,83 persen dengan total 31.470 jiwa.
Sedangkan masyarakat dengan status miskin ekstrem di Sigi sebanyak 5.080 jiwa dengan persentase mencapai 2,07 persen.
