Deputi KLH tinjau implementasi ESG PT Vale di Sorowako

id Vale,tambang,KLH

Deputi KLH tinjau implementasi ESG PT Vale di Sorowako

Kunjungan Deputi Bidang Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Sigit Reliantoro, ke area operasi perusahaan PT Vale Indonesia di Sorowako, Kamis (21/11/2025). ANTARA/HO-PT Vale Indonesia

Sorowako, Sulsel (ANTARA) - Komitmen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) mendapat perhatian langsung pemerintah pusat melalui kunjungan Deputi Bidang Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Sigit Reliantoro, ke area operasi perusahaan di Sorowako, Kamis (21/11).

“Ini adalah contoh best practice penambangan karena PT Vale sudah menunjukkan kepada kami cara penambangan dengan reklamasi yang progresif. Lokasi yang dekat dengan Danau Matano menunjukkan kondisi danau yang terjaga, menjadi bukti pengelolaan tambang yang baik,” kata Sigit usai meninjau area reklamasi dan Kebun Nanas di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur.

Dia menjelaskan, penerapan ESG dalam industri pertambangan tidak hanya berkaitan dengan pemulihan lingkungan, tetapi juga memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat setelah aktivitas tambang berakhir.

“ESG untuk pertambangan adalah menyiapkan ekonomi pasca tambang sehingga kehidupan masyarakat sekitar tetap bertahan dengan ekonomi dan kesejahteraan yang lebih baik setelah tambang selesai,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Deputi KLH meninjau langsung reklamasi progresif PT Vale, termasuk area yang berdekatan dengan Danau Matano.

Kondisi lingkungan yang tetap terjaga di kawasan tersebut menunjukkan bahwa praktik pertambangan dapat berjalan beriringan dengan perlindungan ekosistem bila dilaksanakan dengan disiplin dan pengawasan ketat.

Rombongan KLH juga mengunjungi kebun nanas Ponda’ta di Desa Tabarano, salah satu program ekonomi masyarakat yang dibangun PT Vale sebagai bagian dari strategi “post-mine economy”.

Program tersebut dinilai berhasil mengubah lahan kritis dan rawan kebakaran menjadi lahan produktif yang mampu meningkatkan pendapatan dan kemandirian warga.

Kunjungan Deputi KLH tersebut turut memperkuat capaian PT Vale dalam peningkatan kinerja keberlanjutan.

Penilaian terbaru Sustainalytics menunjukkan skor risiko ESG PT Vale turun signifikan dari 29,8 menjadi 23,7 dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dengan penurunan 5,7 poin ini, PT Vale masuk dalam jajaran sekitar 15 perusahaan pertambangan logam terdiversifikasi dengan risiko ESG terendah di dunia.

Direktur Utama dan CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, mengatakan bahwa kunjungan tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus pengawasan yang mendorong perusahaan terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas.

"Penerapan ESG di PT Vale merupakan bagian dari cara kerja perusahaan, bukan sekadar kampanye, dan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pemerintah serta masyarakat," terangnya.

Sebagai tindak lanjut, PT Vale akan menyusun laporan resmi berisi rekomendasi dari kunjungan tersebut dan memperluas program reklamasi serta pengembangan masyarakat sebagai bagian dari visi “Reklamasi dan Kemandirian 2030”.

"Komitmen untuk terus meningkatkan standar pengelolaan tambang berkelanjutan dan memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok nikel dunia yang mendukung transisi energi bersih," tutup Bernardus.

Pewarta :
Editor : Mohamad Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.