Pemkot-Palu gelar pasar murah jelang Natal dan tahun baru

id Zulkifli,Disperindag Palu, pemkotPalu, pasar murah, Sulawesi Tengah, sulteng, bahan pokok, bahan pangan

Pemkot-Palu gelar pasar murah jelang Natal dan tahun baru

Sejumlah warga antre untuk mendapatkan bahan pokok lewat kegiatan pasar murah. ANTARA/Moh Ridwan

Palu, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, menggelar sebanyak 24 kali kegiatan pasar murah menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 untuk memudahkan masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.

"Langkah ini juga bagian dari strategi pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pangan menjelang hari besar keagamaan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Senin.

Ia menjelaskan momen hari besar keagamaan biasanya memberikan pengaruh terhadap stabilitas harga bahan pokok, maka pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi, supaya harga tetap terjangkau.

Melalui pasar murah itu, Pemkot Palu menerapkan subsidi harga kepada masyarakat.

"Rata-rata subsidi Rp2 ribu setiap komoditas yang dijual di pasar murah," ujarnya.

Adapun komoditas bahan pokok yang disediakan lewat pasar murah yakni minyak goreng sebanyak 33.400 liter, gula pasir 30,3 ton, beras 50,1 ton, tepung terigu 12,5 ton dan telur ayam 9.907 rak.

Pada pelaksanaan kegiatan itu, Pemkot Palu melibatkan 17 distributor dengan sasaran kegiatan di delapan kecamatan Kota Palu. Kegiatan dimulai 4 hingga 31 Desember 2025.

"Kami berupaya mendekati pasar kepada masyarakat. Momen Natal tentu kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok, khususnya umat Kristen meningkat dari hari-hari biasanya, maka pemerintah daerah hadir memberikan pelayanan perdagangan," ucap Zulkifli.

Selain pasar murah, Pemkot Palu juga melakukan langkah alternatif lainnya melalui pasar bergerak atau gade nolumako, yang mana program itu sebagai bagian dari inovasi Disperindag.

"Pasar bergerak menyediakan komoditas bahan pokok penting. Petugas kami langsung menemui warga. Semenjak program ini diluncurkan ibu-ibu rumah tangga sangat berminat," kata dia.

Dari hasil pemantauan harga oleh Disperindag, komoditas bawang merah mengalami lonjakan harga sejak beberapa hari terakhir dari Rp35 ribu kini naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Selain bawang merah, pihaknya juga mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti cabai rawit, telur ayam, dan daging ayam broiler.

"Tiga komoditas itu biasanya mengalami lonjakan tajam di momen hari besar keagamaan. Kami juga berkolaborasi dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID), termasuk pihak Bulog melakukan pengawasan dan pengendalian harga bahan pokok," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.