Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan upaya pemulihan pasokan BBM di wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut) terus dilakukan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kepala BPH Migas Wahyudi Anas dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya memantau langsung keandalan pasokan BBM di Sumut agar masyarakat dapat merayakan Natal dengan tenang.Menurut dia, Sumut menjadi salah satu wilayah prioritas karena tingginya aktivitas masyarakat pada periode Natal.
Pemerintah berupaya memastikan kebutuhan energi, baik BBM maupun gas, tersedia dan terdistribusi dengan baik hingga ke daerah terdampak.
"Banyak saudara-saudara kita yang merayakan Natal di sini. BPH Migas mengharapkan pasokan BBM dan gas di wilayah ini dapat diprioritaskan untuk dipenuhi," kata Wahyudi, saat kunjungan lapangan di Medan, Sumut.
Untuk memastikan hal tersebut, BPH Migas meninjau Fuel Terminal (FT) Medan Group, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di Kota Medan.
Per 17 Desember 2025, dari total 406 fasilitas penyaluran BBM di Sumatera Utara, sebanyak 366 unit beroperasi normal.
Sisanya belum sepenuhnya pulih akibat kendala akses dan jalur distribusi yang masih terhambat.
Wilayah yang sempat terdampak antara lain Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Sibolga, dan Tarutung.
"Sekitar 40 SPBU belum beroperasi normal dikarenakan kondisi jalur distribusi yang masih terhambat, yaitu di Humbang Hasuduntan sebanyak 3 SPBU, Tapanuli Selatan ada 4 SPBU, Padang Lawas Utara sebanyak 7 SPBU, Padang Sidempuan 7 SPBU, Mandailing Natal 11 SPBU, dan Padang Lawas ada 8 SPBU," katanya, menerangkan.
Dalam peninjauan ke SPBU kawasan Pelabuhan Belawan, BPH Migas juga melakukan verifikasi terhadap konsumen pengguna BBM.
Mayoritas pengguna di kawasan tersebut merupakan kendaraan angkutan barang dari pelabuhan serta masyarakat di sekitarnya.
Menurut Wahyudi, kondisi distribusi di wilayah pelabuhan telah kembali normal setelah banjir surut.
"Pascabanjir, Alhamdulillah semua berjalan lancar, tidak ada antrean," katanya.
BPH Migas juga melakukan edukasi kepada pengelola dan operator fasilitas penyaluran agar transaksi BBM berjalan sesuai ketentuan.
Pengawasan ini penting untuk menjaga ketepatan sasaran penyaluran BBM bersubsidi.
"Kami mengimbau dilakukan tindakan preventif atas pembelian BBM khususnya minyak solar dan Pertalite sesuai STNK (surat tanda nomor kendaraan) dengan plat nomor yang ada di QR code," katanya, menegaskan.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Bambang Hermanto mengatakan pengawasan penyaluran BBM di wilayah Belawan, Medan, menjadi perhatian utama.
"SPBU di Belawan ini adalah salah satu SPBU yang menyalurkan jenis bahan bakar tertentu. Kita melakukan uji sampling salah satu kendaraan untuk memastikan proses transaksi khusus untuk jenis bahan bakar tertentu dilaksanakan dengan baik," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, BPH Migas juga menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina Patra Niaga atas upaya menjaga distribusi energi di wilayah terdampak bencana.
Sinergi antarlembaga berperan penting agar layanan energi tetap berjalan.
"Kita melihat langsung bahwa teman-teman Pertamina Patra Niaga terus berjibaku untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat Indonesia, khususnya wilayah-wilayah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," ujar dia.
Turut hadir dalam kunjungan lapangan ini, Sales Area Manager Medan Pertamina Patra Niaga Tito Rivanto Marsono.
