BI Sulteng kembangkan teknologi padi metode huzton

id BI,Sulteng,Miyono,Huzton,Padi

BI Sulteng kembangkan teknologi padi metode huzton

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Miyono (kiri) (www.antarasulteng.com/Fauzi)

Pengembangan padi dengan metode Hazton dilakukan di tiga kabupaten yaitu Sigi, Donggala dan Parigi Moutong seluas 20 hektare
Palu (Antaranews Sulteng) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Miyono mengatakan pihaknya terus mengembangkan program demplot teknologi metode tanam Hazton untuk komoditi padi, sebagai bentuk pengendalian harga di masyarakat.

"Pengembangan padi dengan metode Hazton dilakukan di tiga kabupaten yaitu Sigi, Donggala dan Parigi Moutong seluas 20 hektare," ungkap Miyono di Palu, Sabtu.

Menurut Miyono, hasil pengembangan itu telah terbukti dengan meningkatkan panen padi dengan hasil maksimal yakni dari 7 ton per hektare menjadi 13 ton per hektare.

"Program ini dilakukan sejak tahun 2016, dan dalam waktu dekat, akan dilakukan penen padi di Desa Kalawara, Kabupaten Sigi," ujar Miyono.

Bagi Miyono, program itu akan terus dilakukan hingga 4 tahun kedepan, yang bekerjasama dengan balai pengkajian teknologi pertanian (BPTP) Sulteng.

Menurut Miyono, program itu merupakan salah satu solusi dari alih fungsi lahan pertanian yang saat ini semakin meningkat, dalam bentuk intensifikasi lahan pertanian. Dengan lahan pertanian yang sempit, petani dapat diajarkan teknologi cocok tanam baik serta intervensi teknologi pertanian.

"Masyarakat mau melakukan dengan teknik pola tanam seperti itu, karena yang dilakukan juga merubah pola pikir mereka saat ini," imbuhnya.

BPTP Sulawesi Tengah terus menggelar sosialisasi teknologi bidang pertanian yang dikenal dengan metode Hazton.

Teknologi itu, awalnya dikembangkan di Kalimantan Barat, bahkan Presiden Jokowi juga pernah ikut menanam benih padi dengan teknologi Hazton di Desa Ngarak, Kabupaten Landak, Kalbar.

Dalam perkembanganya teknologi tersebut telah diterapkan di Banten dan Kalimantan Selatan. Teknologi Hazton memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem biasa, diantaranya jumlah produksi padi yang lebih tinggi sekitar 10-16 ton gabah kering panen setiap hektar.

Kemudian masa panen yang lebih cepat sekitar dua minggu dari teknologi umumnya dan lebih tahan terhadap serangan hama.

"Kami berharap teknologi ini dapat diterapkan secara luas di seluruh wilayah di Sulteng," tutup Miyono.